HARIANHALUAN.COM - Tim gabungan Polres Kota Pariaman dan Dinas Kesehatan menemukan 1.685 botol sirup obat yang masih dipajang oleh sejumlah toko obat dan apotek di daerah itu, padahal sudah ditarik izin edar oleh BPOM, Sabtu 22 Oktober 2022.
Kegiatan ini dilakukan sejak pukul 11.00 WIB- 14.00 WIB.
Kasat Reskrim Polres Pariaman AKP M Arvi mengatakan bahwa tim gabungan yang melakukan pengecekan terdiri dari Satintelkam, Satreskrim Polres Pariaman dan Dinas Kesehatan Kota Pariaman.
"Tadi kita mengunjungi 11 apotek atau toko obat yang tersebar di wilayah Kota Pariaman dan ditemukan sirup obat yang telah ditarik izin edar oleh BPOM tapi masih dipajang pemilik toko," kata dia.
Menurutnya, ditemukan dari 11 apotek itu, dua jenis sirup obat merek Termorex dan merek Unibebi Cough Sirup.
"Totalnya ada 1.685 botol, masing-masing Termorex sirup 255 botol dan Unibebi Cough Sirup sebanyak 1.430 botol," kata dia.
Baca Juga: BPOM: Produk Obat Sirup Ini Melebihi Ambang Batas Aman Penggunaan Etilen Glikol dan DEG
Dan berdasarkan keterangan dari pihak apotek, obat-obat sirup tersebut sudah disimpan dan tidak dijual lagi kepada masyarakat sembari menunggu ditarik kembali oleh pihak Distributor.
"Kami menghimbau pihak toko obat atau apotek untuk tidak menjual obat jenis sirup lainnya, kecuali yang ada resep dokter," sebut dia.
Sementara, Kabid Yankes dan SDK Dinkes Kota Pariaman, Delri Soni mengatakan sesuai imbauan Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar terkait fenomena gagal ginjal akut pada anak sehingga dilakukan pengawasan peredaran obat sirup yang sudah dilarang BPOM RI.
Baca Juga: Gubernur Sumbar Resmikan Masjid Raya Lubuk Basung saat Peringatan Maulid Nabi
"Jadi kami memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak menjual maupun mengkonsumsi 5 jenis sirup obat yang telah ditarik izin edarnya," ujar dia.
Diantaranya, Termorex Sirup (obat demam), Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Demam Sirup (obat demam) dan Unibebi Demam Drops (obat demam) ***
