Telpon Kapolri, Menko PMK Minta Usut Tuntas Penyebab Kasus Gagal Ginjal Akut

- Sabtu, 22 Oktober 2022 | 16:17 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi.



HARIAN HALUAN.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, minta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan jajaran kepolisian mengusut tuntas penyebab kasus gagal ginjal akut yang telah menelan korban ratusan anak-anak.

Menurut Menko Muhadjir, justru menjadi penting pengusutan oleh kepolisian menjadi penting karena, menurutnya, bahan baku berbahaya penyebab gagal ginjal itu berasal dari luar negeri.

"Ya tadi malam saya terus langsung telepon ke Pak Kapolri supaya kasus gagal ginjal akut ini diusut untuk ditelaah kemungkinan ada-tidaknya tindak pidana," kata Muhadjir kepada wartawan di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/10/2022).

Baca Juga: 5 Fakta Fomepizole, Obat Gagal Ginjal Akut yang Dipesan Indonesia: Cara Kerja Sikat Etilen Glikol Begini Toh

Dia mengatakan selain itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, pihak Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM), Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, serta Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita terkait maraknya kasus gagal ginjal akut.

Menurut Muhadjir, bahankan baku berbahaya pembuat obat sirup itu diekspor dari pasok negara yang justru di negara asalanya itu tidak ada akasus gagal ginjal akut.

"Ini harus kita lakukan karena, berdasarkan data awal, ini adalah bahan baku impor dari sebuah negara yang sekarang negaranya justru tidak kena. Tetapi kenapa justru negara yang mengimpor kok kena. Ada tiga negara yang kena, termasuk Indonesia," ucapnya.

Baca Juga: Ditemukan 1685 Botol Sirup Obat yang Ditarik Izin Edar BPOM, Tim Polres dan Dinkes Pariaman Lakukan Ini

Oleh karena itulah kata Muhadjir, dia meminta seluruh pihak menelisik mulai hulu hingga hilir. Jika ditemukan unsur pidananya, harus ditelisik semua dalam waktu tidak terlalu lama.

"Telisik sampai di bagian yang paling hulu, dari mana asal bahan baku itu, bagaimana prosesnya masuk ke Indonesia, dan terdistribusi ke mana saja, ke pabrik farmasi mana saja, dan kemudian produknya apa," tegasnya.

Seperti diketahui, kasus meatian anak akibat kasus gagal ginjal akut masih terus bertambah banyak. Hingga hari Jumat 22 Oktiber 2022, menurut keterangan Menkes Budi Gunadi Sadikin total kasus gagal ginjal akut mencapai 241, sebanyak 133 orang dinyatakan meninggal dunia. Setelah melewati tahap identifikasi, bahkan angka kematian meningkat hingga 55 persen.

Selain itu, kasus gagal ginjal akut juga yang telah menyebar hingga 22 provinsi. Kasus ketaian tertinggi terjadi di

DKI Jakarta: 51 kasus dengan 27 di antaranya meninggal dunia, Jawa Barat: 31 kasus dengan 17 di antaranya meninggal dunia, Jawa Timur: 30 kasus dengan 13 di antaranya meninggal dunia, Aceh: 23 kasus dengan 15 di antaranya meninggal dunia, Bali: 15 kasus dengan 10 di antaranya meninggal dunia, Banten: 10 kasus dengan 5 di antaranya meninggal dunia. Dan, Sumatera Barat: 10 kasus dengan 5 di antaranya meninggal dunia. (*)

Editor: Dodi Caniago

Tags

Terkini

X