HARIANHALUAN.COM - United Nations Children's Fund (UNICEF), memberikan laporan yang cukup mengejutkan. Hampir 70 persen sumber air minum di Indonesia telah tercemar tinja.
Lebih rinci, organisasi kemanusiaan itu membeberkan, hampir 70 persen dari 20.000 sumber air minum rumah tangga yang diuji di Indonesia dalam sebuah studi baru tercemar limbah tinja.
Kondisi tersebut turut menyebabkan penyebaran penyakit diare. Ini tentu saja mengancam keselamatan anak-anak di Indonesia.
Baca Juga: Simak Jamnya, BMKG Prediksi Hujan Merata di Padang, Depok dan Jakarta Hari Ini
Lantas bagaimana membedakan air yang telah tercemar dan tidak?
Menurut pihak terkait, ada 8 poin yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi air.
Hal ini penting diperhatikan, agar tubuh tak terkontaminasi racun atau bakteri berbahaya dari tinja dan limbah lainnya.
Baca Juga: Lesti Kejora Comeback Nyanyi Usai KDRT, Mau Leher Otak Dia Geser Udah Biarin Saja Deh
Berikut 8 hal tersebut:
1. Adanya Bahan Pelarut dan Endapan
Bahan pelarut dan endapan dapat membuat air berbau, memiliki derajat keasaman yang tinggi, memiliki rasa, dan berwarna.
2. Berbau
Air yang murni dan sehat tidak akan menimbulkan bau. Jika sudah tercemar oleh zat polutan, air tersebut akan menimbulkan bau busuk dan menyengat.
3. Derajat Keasaman Tidak Netral
Artikel Terkait
Pelaku Perjalanan ke Indonesia Timur, Berikut Prakiraan cuaca Kota Makassar, Gowa dan Maros Hari Ini
Aduh! Penumpang Wings Air Pamer Alat Kelamin, Langsung Ditangkap Awak Pesawat
Trik Menyiapkan Biaya Pendidikan Anak Sejak Dini Agar Orangtua Tidak Kewalahan
Vaksin Dalam Negeri Sedang Disiapkan Tangkal Varian Covid XBB, Wamenkes: Perkuat Protokol Kesehatan!
Mengenal Etilen Oksida, Kandungan dalam Mie Sedaap yang Ditarik dari Sejumlah Negara
Ketua DPD La Nyalla Imbau Orangtua Awasi Anak Saat Bermedsos: Sering Kebablasan