CPR ini rupanya diberikan kepada orang-orang yang pingsan dan mengalami henti jantung.
henti jantung inilah yang diduga mengakibatkan banyak orang yang berdesakan di Itaewon akhirnya meninggal dunia.
Nah membahas mengenai henti jantung, apakah hal ini sama dengan serangan jantung?.
Dikutip dari Kompas.com, henti jantung adalah kondisi di mana jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh karena tidak berdetak secara efektif.
Seseorang yang mengalami henti jantung akan kehilangan kesadaran dalam hitungan detik, dan bisa meninggal dunia jika tidak tertangani dalam beberapa menit.
Henti jantung ini lebih fatal dibanding dengan serangan jantung.
Kondisi itu adalah saat darah tidak mengalir ke seluruh tubuh dan organ lain kekurangan oksigen.
Hal ini sangat membahayakan otak, dan sering menyebabkan cedera neurologis mereka yang selamat dari henti jantung.
Nah, untuk mengalirkan oksigen ini dilakukanlah CPR, sama seperti yang dilakukan oleh tenaga medis serta beberapa orang saat terjadinya tragedi Itawon.
Lantas apa perbedaannya dengan serangan jantung?
Serangan jantung adalah penyumbatan di arteri yang mencegah darah mengalir ke jantung, dan memicu kerusakan pada otot.
Serangan jantung besar (major heart attack) akan membuat arteri tersumbat, dan memerlukan perawatan segera.
Serangan jantung yang parah bahkan dapat memicu henti jantung, atau gagal jantung (kondisi di mana jantung gagal memberikan darah ke tubuh, namun tidak sepenuhnya berhenti berdetak). (*)
Artikel Terkait
Buntut Tragedi Halloween Itaewon, Korsel Umumkan Masa Berkabung Nasional
Tragedi Halloween Itaewon, KBRI Seoul Tegaskan Tak Ada WNI yang Jadi Korban
Detik-detik Tragedi Halloween Itaewon Terekam Video Amatir