HARIANHALUAN.COM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat berencana akan membangun landmark di salah satu tebing di Lembah Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Rencananya, di salah satu tebing di lembah itu akan terpampang landmark bertuliskan "TWA LEMBAH HARAU" setinggi kurang lebih 4 meter.
Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono menyebutkan, landmark itu akan terlihat dari pintu masuk pengunjung, tepatnya menghadap ke sisi barat daya.
"Tulisan landmark TWA Lembah Harau itu terbuat dari bahan besi plat setinggi 4 meter di setiap hurufnya, tentu akan jadi atraksi wisata yang menawan," tuturnya.
Ardi mengatakan, pembangunan landmark itu, kedepannya akan memakai dana dari BKSDA. Menurutnya, hal itu terkait belum adanya pembangunan serupa di lokasi tersebut.
"Jadi mulai saat ini, kita fokus ke kawasan, ada karyalah sedikit. Supaya berdampak positif pada perekonomian nagari setempat," ucapnya.
Mengenai pembangunan landmark, menurut Kepala BKSDA Sumatra Barat tidak melanggar aturan mengenai geopark.
Mengenai pro dan kontra yang ada, ia mengatakan akan tetap melakukan tahapan pembangunan, karena menurutnya, hal itu akan berdampak posisitf terhadap pembangunan ekonomi di salah satu ikon wisata Sumatra Barat itu.
"Yang penting sudah ada persetujuan dari ninik mamak dan nagari, mereka membutuhkan sesuatu yang umum dan tidak dimiliki per orangan," kata Ardi. (*)
