Festival Pamenan Minangkabau 2022 Digelar 12-13 November 2022, Ayo ke Istano Silinduang Bulan Pagaruyung

- Kamis, 3 November 2022 | 20:00 WIB
Istana Silinduang Bulan
Istana Silinduang Bulan

HARIANHALUAN.COM - Komunitas Seni Hitam Putih, Sumatra Barat, menggelar Festival Pamenan Minangkabau (FPM) #InspirasiRumahGadang yang digelar di Istano Si Linduang Bulan Pagaruyuang, Tanjung Ameh, Tanah Datar, pada 11-13 November 2022.

Gubernur Sumatra Barat sudah dijadwalkan akan membuka secara resmi FPM pada Sabtu (12/11/2022) pukul 16.00.
Festival ini didukung penuh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam bentuk program hibah Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK) 2022.

Fokus festival ini pemanfaatan ruang-ruang publik—rumah-rumah gadang di Minangkabau termasuk sebagai ruang publik—untuk aktivitas budaya yang produktif bagi pelaku budaya dan masyarakat luas.

Baca Juga: Disdikbud Bukittinggi Gali Makna Tingkuluak, Pusaka Kebesaran Wanita Minangkabau: Tajam tapi Tidak Menyakiti

Festival ini merupakan salah satu upaya merawat, reaktualisasi kekayaan budaya, inventarisasi, pemeliharaan, penyelamatan dan kemanfaatan seni dan budaya Minangkabau, sekaligus merealisasikan 10 objek pemajuan kebudayaan sebagai amanah UU Nomor 5 Tahun 2017 untuk kesejahteraan masyarakat.

Festival ini, dalam kerangka memaknai kembali kearifal lokal budaya Minangkabau ditekankan pada tiga perspektif, yaitu pamenan kato, pamenan mato, dan pamenan talingo. Pamenan kato (permainan kata) mencakup pada kekuatan bahasa dan sastra (lisan) Minangkabau.


Direktur Festival Yusril Katil, mengatakan, titik berangkat perancangan festival ini dimulai dari konsep pamenan. Kata pamenan sering digunakan dalam praktik adat budaya Minangkabau seperti pepatah, petitih, pasambahan, mamangan adat dan sebagainya.

"Secara budaya, masyarakat Minangkabau mempunyai empat tempat untuk melakukan aktivitas sosialnya termasuk pamenan yaitu rumah gadang, surau, lapau (rantau/galanggang), dan balai adat. Maka, Festival Pamenan Minangkabau mengkolaborasikan dalam peristiwa budaya dengan kerangka kreatif ‘inspirasi rumah gadang’ dengan mengoptimalkan ruang-ruang sosial budaya publik,” kata Yusril Katil

Dijelaskannya, setelah melewati proses dan kerja kuratorial, ada 16 kelompok yang akan tampil pada Festival Pamenan Minangkabau ini dengan genre dan basis kreatif yang berbeda. Semua tampil memanfaatkan ruang-ruang yang di halaman rumah gadang.

“Kegiatan ini juga dikombinasikan dengan aktivitas usaha souvenir dan makanan khas dari nagari-nagari masing-masing. Lapak-lapak dan balai-balai kita buka untuk pelaku usaha selama iven ini berlangsung. Selain itu, ada juga permainan tradisi sipak rago dan cimuntu,” terang Yusril Katil, yang juga pengajar di ISI Padang Panjang ini.

Sementara, Sahrul N, Ketua Kurator menyebutkan, pamenan bukan hanya sekadar konsep permainan rakyat, namun juga sebagai konsep berpikir dalam kehidupan. Pola pamenan dalam pemikiran masyarakat Minangkabau dilandasi oleh filosofis budaya. Kecerdasan budaya Minangkabau dalam melahirkan pemikiran menjadi basis untuk pengembangan gaya hidup ke masa depan.

“Mengapa kami memilih rumah gadang sebagai wilayah untuk membuat sebuah peristiwa budaya karena rumah gadang salah satu perkenalan pertama manusia Minangkabau dengan sistem matrilinealnya. Rumah gadang merupakan “dunia ibu”.

Rumah gadang salah ruang penting bagi masyarakat Minangkabau dalam aktivitas dan praktik sosial-budaya,” urai Sahrul N yang didampingi Kurniasih Zaitun, Afrizal Harun, dan Ali Sukri, anggota kurator.

Syaifullah, Kepala Dinas Kebudayaan Sumatra Barat mendukung dan sekaligus berharap iven “Festival Pamenan Minangkabau” dan memotivasi dan menginspirasi terutama bagi kaum dan pasukuan di Minangkabau untuk mendayagunakan rumah gadangnya sebagai ruang-ruang publik berkesenian sehingga terbangun ekosistem kebudayaan atas partisipasi aktif masyarakat.

“Dengan demikian, rumah gadang memungsikan dirinya untuk kebudayaan dan kesejahteraan masyarakatnya. Kita tentu sangat mendukung dan memberi apresiasi terhadap penyelenggaraan Festival Pamenan Minangkabau 2022 ini,” kata Syaifullah.

Festival Pamenan Minangkabau 2022 akan dihadiri jajaran pejabat di Direktorat Kebudayaan Kemendikbudristek, Bupati Tanah Datar dan jajarannya, Wali Nagari Pagaruyung dan perangkatnya, KAN Pagaruyung, Bundo Kanduang Provinsi Sumatra Barat, ninik mamak, alim ulama, tokoh masyarakat, pemuda, seniman dan budayawan, dan masyarakat umum.(*)

Editor: Nova Anggraini

Sumber: rilis

Tags

Terkini

Gempa M 3,4 Landa Merangin Jambi Minggu Sore

Minggu, 4 Juni 2023 | 15:18 WIB
X