Suasana Langit Bali Dipadati Private Jet Jelang KTT G20 

- Senin, 14 November 2022 | 17:41 WIB
jalur langit Bali jelang KTT G20 (twitter @zakkiamali)
jalur langit Bali jelang KTT G20 (twitter @zakkiamali)
 

HARIANHALUAN.COM -  Jelang pelaksanaan forum KTT G20 yang digelar di Bali, terdapat peningkatan yang signifikan terhadap traffic jet yang masuk.

Sejak tanggal 9 hingga 12 November 2022 sudah tercatat sekitar 20an private jets mendarat di Denpasar, Bali.

Perlu diketahui bahwasanya emisi yang dikeluarkan private jets lebih banyak 5 hingga 14 kali dibandingkan dengan pesawat komersial.
Baca Juga: Touring Berbarengan dengan KTT G20, Mobil dan Motor Listrik Unjuk Gigi

Baca Juga: Rayakan HUT Brimob ke-77, Kapolri: Semoga Sukses Mengamankan KTT G20

Baca Juga: Intip Teknologi Canggih Korlantas Pantau Kelancaran Jalur Tamu VVIP KTT G20 Bali
Secara tidak langsung digelarkan forum KTT G20 memiliki kontribusi yang besar terhadap pemanasan yang terjadi secara global.

Menurut Zakki Amali melalui akun twitternya @ZakkiAmali menjelaskan bahwa kebanyak private jets berasal dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Dikabarkan bahwa private jets tersebut jumlahnya adalah belasan yang terparkir di Bandara Halim Perdana Kusuma.

Menurut data yang didapat, terdapat kurang lebih 25 private jets dari berbagai daerah sejak 9-13 November 2022 menuju ke Bali jelang forum KTT G20.
Baca Juga: Ketua DPRD Sumbar: KTT G20 Perlihatkan Posisi Tawar Indonesia di Mata Dunia

Baca Juga: Sidang Ferdy Sambo cs Dihentikan karena KTT G20, Simak 5 Faktanya

Adapun carbon footprint yang dikeluarkan oleh private jets sangatlah tinggi. Bahkan bisa saja memperburuk kondisi planet bumi dan memicu pemanasan global.

Di sisi lain, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan bahwa pihaknya akan menerjunkan ribuan personel di darat, laut, maupun udara untuk mengamankan forum KTT G20.

"Kalau dari kami itu 18.030 personel. Di dalamnya itu ada unsur Polri dengan institusi lain. Dari Polri itu melekat pada rangkaian. Jadi setiap rangkaian kendaraan kepala negara, selain kami juga harus ada dari Polri. Yang murni TNI dari 18.030 personel, kita ada 14.300 personel," kata Jenderal TNI Andika Perkasa.

Lebih lanjut, Jenderal Andika Perkasa menjelaskan bahwa pengamanan dan pemantauan akan dilakukan di seluruh jalur dan akan terpantau di Command Center Pam VVIP G20.

"Semua aset di udara. Apapun yang terbang di sekitar, kita bisa mengetahui. Kita mempunyai beberapa aplikasi, tidak hanya satu. Jadi kita punya kesempatan untuk konfirmasi, apabila satu aplikasi kemudian tidak teliti," terang dia.

 

Editor: Mufrod H

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X