PKB Dukung Anies Baswedan Sangat Besar Kemungkinannya, Makin Mudah Menang Pilpres

HARIANHALUAN.COM - Pengamat politik menilai saat ini, Anies Baswedan hanya butuh warga NU, untuk lebih mudah menang di Pilpres 2024. Makanya PKB didorong bisa dukung Anies jadi presiden.

Sayangnya, harus diakui saat ini ada tembok yang menghalangi Anies untuk masuk ke warga NU, khususnya NU Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur.

Pengamat politik Tony Rosyid bilang problem Anies sudah masuk ke basis NU untuk saat ini bukan terletak pada Anies. Tapi, ini ekses dari Pilgub DKI Jakarta 2017, yang mana Anies diusung oleh PKS dan didukung oleh Habib Rizieq Shihab (HRS). Maka Anies harus menerima konsekuensi politiknya, dijauhi basis NU yang berkutub beda dengan PKS dan HRS.

Baca Juga: Gempa Cianjur, Anak Tertimpa Bangunan, Rumah Banyak yang Ambruk, Jalan Tertutup Longsor

Tony mengatakan hubungan NU dan PKS belum sepenuhnya pulih. Bagi PKS, mungkin tidak ada masalah. Tapi bagi NU, PKS dianggap sebagai ancaman bagi ritual dan ajaran NU. Juga ancaman bagi suara PKB.

"Tuduhan sebagian warga NU bahwa PKS itu wahabi sudah mendarah daging. Padahal, PKS tidak punya hubungan baik ideologi, ajaran maupun politik dengan wahabi. Butuh waktu untuk terus memberi penjelasan kepada warga NU tersebut," kata Tony dalam tulisannya dikutip Harianhaluan.com, Senin (21/11/2022).

Langkah PKS untuk mengadakan lomba kitab kuning, merayakan maulid nabi, mengadakan shalawat bersama ini bagian dari upaya PKS mendekati warga NU.

Baca Juga: Punya Dua Modal Kuat, Hary Tanoe Berpeluang Besar Jadi Kandidat Wakil Presiden

Langkah ini, kata Tony, sudah seharusnya dilakukan mengingat kantong suara NU cukup besar.

Sementara masalah NU dengan HRS, Tonny melihatnya ini terkait HRS dengan Gus Dur di waktu lalu. HRS pernah dianggap berseteru dengan Gus Dur.

"Ini membuat warga NU, terutama kelompok Gus Dur-ian tidak terima. Luka lama ini seperti belum sepenuhnya sembuh," katanya.

Baca Juga: Wajah Reformasi Birokrasi di Indonesia

Ketika PKS dan HRS mendukung Anies di Pilgub DKI 2017, maka luka sejarah seolah terasa kembali.

"Dari sini, muncullah stigma terhadap Anies sebagai tokoh yang diusung oleh kelompok garis keras. Anies dituduh sebagai orang yang memainkan politik identitas," tulis Tony.