HARIANHALUAN.COM - Datuk Seri Anwar Ibrahim resmi dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia setelah mengucapkan sumpah di Istana Negara, Kamis, 24 November 2022.
Dilansir The Star, Anwar Ibrahim mengucapkan sumpah di depan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al- Mustafa Billah Shah.
"Saya, Anwar Ibrahim, setelah ditunjuk untuk menjabat sebagai Perdana Menteri, bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa saya akan dengan jujur memenuhi tugas itu dengan segala upaya saya dan bahwa saya akan mengabdikan kesetiaan saya yang sebenarnya kepada Malaysia," kata pria berusia 75 tahun itu.
Usai dilantik, Anwar Ibrahim melakoni konferensi pers perdananya. Ia pun mengunggah poin-poin dalam pernyataan konferensi pers tersebut di akun Instagramnya @anwaribrahim_my.
Dalam keterangan postingan itu, Anwar menuliskan 8 poin pernyataan. Di poin pertama, Anwar menyatakan berkomitmen untuk mempertahankan Perlembagaan - Bahasa Melayu.
Selain itu, ia juga menyebut negara berkomitmen memberikan hak-hak bangsa Melayu tanpa mengesampingkan hak bangsa dan etnis lain.
Dalam kampanyenya, Anwar Ibrahim sempat menyebut tidak akan mengambil gaji sebagai imbalan menjabat Perdana Menteri. Anwar Ibrahim pun menegaskan kembali komitmen tersebut dalam keterangan poin 7 di postingan yang diunggahnya.
Berikut poin lengkap pernyataan Anwar Ibrahim dalam konferensi pers perdana yang diunggah di akun instagramnya.
1. Berkomitmen mempertahankan Perlembagaan - Bahasa Melayu, agama Islam sebagai agama resmi negara dan Raja-Raja Melayu, melindungi hak keistimewaan kaum Melayu tanpa meminggirkan hak golongan etnis Cina, India, serta suku Sabah, Sarawak dan Orang Asli
2. Pemerintahan terdiri dari gabungan tiga koalisi besar yakni Harapan, Barisan Nasional dan Gabungan Partai Sarawak
3. Kerajaan menjamin dan menjaga hak semua rakyat Malaysia, khususnya golongan terpinggirkan tanpa memandang bangsa dan agama
4. Fokus nomor satu adalah agenda penguatan ekonomi
5. Melawan korupsi dan penyelewengan secara serius dengan menggerakkan agenda reformasi tata kelola pemerintahan
6. Usul Undi Percaya akan menjadi agenda utama dalam Sidang Dewan Rakyat 19 Desember mendatang