HARIANHALUAN.COM - PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bukittinggi mengajak akademisi dan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi berpartisipasi dalam penyebarluasan edukasi Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) kepada masyarakat.
Ide ini mengemuka lewat Forum K2, yang dilaksanakan Kamis, 24 November 2022 di Gedung Ibnu Rusyd UIN Sjech M Djamil Djambek.
Baca Juga: YBM PLN Gandeng Pemprov Sumbar Salurkan 200 Kg Rendang untuk Korban Gempa Cianjur
Manager UP3 Bukittinggi, Zulhamdi mengatakan, K2 adalah segala upaya atau langkah untuk pemenuhan standarisasi peralatan pemanfaat tenaga listrik, pengamanan instalasi tenaga listrik, dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi, manusia, makhluk hidup lainnya, serta ramah lingkungan.
Dengan memperhatikan K2, terang Zulhamdi, masyarakat dapat terhindar dari kecelakaan kelistrikan, luka bakar ringan hingga berat, korsleting, pemadaman yang tidak diinginkan, dan lain sebagainya. Bahaya listrik ekstrem bahkan dapat menyebabkan kematian.
Baca Juga: PLN Berhasil Pulihkan Listrik Terdampak Gempa Cianjur, Pasokan ke 326.028 Pelanggan Kembali Normal
‘’K2 erat kaitannya dengan perlengkapan dan aktivitas sehari-hari masyarakat. Dengan bersama-sama mengedukasi masyarakat tentang pentingnya K2, kita sudah berperan untuk bersama-sama melindungi masyarakat,’’ lanjutnya.
Bersama ratusan mahasiswa dan puluhan akademisi di UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, TimK3L UP3 Bukittinggi sampaikan perihal bahaya kelistrikan dan kiat-kiat untuk menghindarinya. Disampaikan Pejabat Pelaksana K3L dan Kam UP3 Bukittinggi Rahmat Fauzi, arus atau tegangan listrik itu tidak tampak, tidak berbau, tidak berbunyi, tetapi dapat dirasakan dan dapat menyebabkan kebakaran bahkan hingga kematian jika tidak dijaga.
Masyarakat dapat menghindari kebakaran hingga kematian tersebut diantaranya dengan; menjaga jarak aman dengan jaringan listrik saat beraktivitas yaitu minimal 3 hingga 6 meter, tidak mengutak-atik sendiri perangkat listrik dan istalasi kelistrikan, menghidari gardu listrik dan tidak beraktivitas ke ke dalam gardu, menghindari penggunaan stop kontak yang menumpuk, menghindari pemakaian kabel yang telah terkelupas, dan hindari menyentuh perlengkapan listrik saat tangan atau tubuh dalam keadaan basah.
Rahmat Fauzi pun menghimbau mahasiswa dan akademisi untuk melaporkan potensi bahaya kelistrikan yang perlu ditindak cepat oleh PLN melalui PLN Mobile.
‘’Petugas kami akan merespon laporan secara cepat sehingga potensi bahaya kelistrikan dapat diatasi segera. Mari bekerjasama dengan kami menghindari kecelakaan kelistrikan di sekitar Bapak/Ibu dengan melaporkan melalui PLN Mobile,’’ lanjutnya.
Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, H Syahrul Wirda di sela-sela acara menyampaikan, Forum K2 ini akan sangat bermanfaat untuk memperluas pemahaman seluruh peserta. Djamil pun menyambut baik ajakan PLN untuk ikut menyebarluaskan informasi tentang K2 kepada masyarakat.
‘’Sebagaimana tri dharma perguruan tinggi, perguruan tinggi dapat berperan dalam pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat demi kemajuan bangsa. Maka kami akan berupaya berperan memberikan pengajaran dan pengabdian tentang K2 kepada masyarakat,’’ sampainya. (*)
Artikel Terkait
Lampaui Target! PLN Berhasil Realisasikan TKDN 46,95 Persen hingga Oktober 2022
Fantastis! PLN Kucurkan Rp8,4 Triliun Belanja untuk UMKM
Kolaborasi PLN - Pemda, Pengelolaan PPJ dan PJU Kota Payakumbuh dan Tanah Datar
PLN Berhasil Pulihkan Listrik Terdampak Gempa Cianjur, Pasokan ke 326.028 Pelanggan Kembali Normal
YBM PLN Gandeng Pemprov Sumbar Salurkan 200 Kg Rendang untuk Korban Gempa Cianjur