Menakar Kelayakan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden

- Jumat, 25 November 2022 | 19:13 WIB
Adio Sangiro - Wakil Ketua DPW NasDem Sumbar (IST)
Adio Sangiro - Wakil Ketua DPW NasDem Sumbar (IST)

Dalam pertalian tersebut, Anies merasa masih banyak ruang-ruang kosong yang bisa dimaksimalkan. Maka hadirlah sebuah gerakan baru bernama Kelas Inspirasi. Kelas Inspirasi mengakomodasi para profesional untuk dapat berbagi kepada anak-anak tentang profesi yang mereka jalani. Ini merupakan sebuah gerakan yang jenius, dimana sekat akan pengetahuan cita-cita anak dibuka selebar-lebarnya. Sehingga, cakrawala berpikir mereka menjadi luas, konstruksi berpikir mereka akan berubah, hal tersebut akan membangkitkan semangat belajar meski dalam banyak keterbatasan.

Dari Kelas Inspirasi sampai Calon Presiden RI

Gagasan besar Anies tentang melunasi janji kemerdekaan dibuktikan dengan menghadirkan banyak gerakan-gerakan yang berperan besar dalam dunia pendidikan, Indonesia Mengajar, Indonesia Menyala, Kelas Inspirasi, Ruang Berbagi Ilmu dan sederet karya besarnya yang diharapkan dapat menghadirkan SDM-SDM dengan kepribadian unggul di masa depan. Dari sini dapat dilihat bahwa kemampuannya sebagai pemimpin tercermin dalam teknik mengelola massa yang dilakukan, Anies mampu membuat gagasan besarnya diterima banyak orang, menarik antusiasme orang-orang pada gagasan yang ia kemukakan dan Anies juga mampu meng’hegemoni’ banyak pihak untuk turut serta berkontribusi pada lahan garapannya tersebut.

Maka tidak heran saat beliau dicalonkan menjadi Gubernur DKI, yang diyakini tanpa adanya transaksi politik dan semata hanya melihat potensi dari rekam jejak seorang Anies Baswedan. Hal tersebut diakui oleh pasangannya saat itu Sandiaga Uno, bahwa Anies bergabung di  detik-detik terakhir yang berarti Anies sebenarnya tidak memiliki niat mengajukan diri sebagai calon gubernur DKI. Pernyataan senada juga dikemukakan oleh PKS saat menyampaikan kelegowoannya sebagai partai koalisi Gerindra untuk mendukung, karena melihat sosok Anies yang dapat membawa perubahan bagi DKI Jakarta.

Menjelang musim pilpres ini, pola tersebut rasanya terulang kembali. Sebelum Nasdem mengawali deklarasi resmi, kasak-kusuk potensi pinangan terhadap Anies sudah muncul dari PPP, PKS dan partai lain yang memberi sinyal yang sama. Bahkan saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI, perbincangan tentang Anies presiden sudah terdengar di forum-forum diskusi para politisi maupun aktivis.

Layakkah Anies Baswedan Menjadi Calon Presiden?

Selain dari potensi internal dalam dirinya, Anies diuntungkan dengan sistem elektoral yang berlaku dalam politik di Indonesia, dimana apresiasi masyarakat dikedepankan demi mendapatkan suara dari calon pemilih. Dimulai dari atensi publik yang positif terhadap gerakan pendidikan yang digagas olehnya, ditambah dengan nama Anies Baswedan yang harum sebagai akademisi yang memiliki kredibilitas dengan menjadi rektor termuda.

Atensi publik berlanjut dengan diundangnya Anies sebagai peserta konvensi presiden oleh Partai Demokrat pada tahun 2013. Hal ini membuat mata publik melihat keluwesan Anies dalam berdebat dan berpendapat menunjukkan bahwa beliau adalah sosok yang intelektual dan mampu memahami persoalan bangsa ini serta menawarkan solusi secara komprehensif. Karena hal tersebut, Anies berpotensi menjadi magnet bagi partai-partai yang merapat ke arahnya.

Faktor lainnya adalah dari sisi sosial, Anies dinilai dekat dengan berbagai kalangan. Sosoknya yang karismatik dan berwibawa mampu meruntuhkan polarisasi yang terjadi selama Pilkada DKI berlangsung. Saat menjadi Gubernur, Anies juga kerap mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap masyarakat kecil, sehingga Anies dicintai oleh banyak warga Jakarta dan menarik simpati masyarakat Indonesia pada umumnya.

Penutup

Kecenderungan masyarakat Indonesia dalam memilih pemimpin adalah melihat dari rekam jejaknya. Anies adalah akademisi yang masuk ke politik karena jalur prestasi, dokumentasi perjalanan kariernya terbuka untuk dilihat siapa saja. Mulai dari undangan konvensi presiden dari Partai Demokrat tahun 2013, ditunjuk sebagai Mendikbud, terpilih sebagai Gubernur DKI. Semua itu merupakan hasil prestasi yang dirintis dengan keindependenannya sebagai seorang akademisi.

Tanpa beliau sadari bahwa hal tersebut menghantarkan beliau sebagai menteri pendidikan, bidang yang sesuai dengan kapasitasnya dan membuat beliau dilirik oleh Gerindra dan PKS pada Pilkada DKI. Rekam jejak itu layak menghantarkan beliau sebagai calon presiden, bahkan kapasitas dan kemampuannya juga mumpuni untuk diberi amanah sebagai kepala negara. Langkah Nasdem mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden 2024 adalah sebuah kejelian dan perhitungan tematik yang akurat, serta sebagai bukti dari janji politik tanpa mahar Nasdem di pemilu 2024. (*)

Halaman:

Editor: Heldi Satria

Sumber: Opini Tokoh

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X