Ternyata Banjir Jeddah Bukan Pertama Kali, ini Dia Catatan Kelamnya Pernah Renggut 123 Nyawa

HARIANHALUAN.COM - Kota Jeddah, Arab Saudi, diguyur hujan lebat sejak pagi hingga menyebabkan banjir bandang pada Kamis 24 November 2022 waktu setempat.

Hujan lebat telah membuat jalanan terendam air bak sungai kotor sehingga menyebabkan beberapa aktivitas dihentikan seperti sekolah, universitas swasta, hingga penerbangan juga ditunda. Bahkan diketahui, banjir bandang ini telah menewaskan 2 orang warga Jeddah.

Baca Juga: Banjir Dahsyat Terjang Jeddah Arab Saudi, 2 Orang Tewas

Rupanya, banjir besar ini bukan yang pertama kalinya terjadi di kota Jeddah. Hujan badai musim dingin dan banjir terjadi hampir setiap tahun di kota ini. Lebih parah pada tahun 2009 banjir bandang telah menewaskan 123 orang di kota yang menjadi tempat orang-orang menunaikan ibadah haji tersebut.

Kemudian pada November 2017, polisi Jeddah menerima setidaknya 11000 telepon masuk pada suatu pagi setelah hujan deras mengguyur kota Jeddah.

Baca Juga: Breaking News: Terjadi Ledakan di Jeddah, Arab Saudi, Sesi Latihan Bebas F1 Ditunda

Selanjutnya tahun 2021 lalu, suhu rendah dan dingin di Arab Saudi juga mengakibatkan banjir di banyak daerah di Jeddah.

Warga Arab Saudi pun menggaungkan tagar "Jeddah Sekarang" untuk membagikan video kondisi cuaca ekstrem di negara tersebut. Tagar itu pula digunakan warga sana untuk menggambarkan kondisi Jeddah kemarin yang dilanda hujan lebat.

Sebagaimana diketahui, Badan Meteorologi Arab Saudi mengungkap penyebab terjadinya banjir Jeddah karena curah hujan tinggi yang melanda kota Jeddah sejak Kamis 24 November 2022 pagi kemarin.

Badan Meteorologi Arab Saudi juga mencatat bahwa curah hujan di Kota Jeddah pada Kamis mencapai 179 milimeter yang merupakan angka tertinggi yang pernah dilaporkan setelah tahun 2009.

Pemerintah Kota Jeddah akhirnya mengumumkan kewaspadaan maksimum karena curah hujan tinggi hingga menyebabkan banjir. Hingga di hari yang sama, banjir bandang menerjang Kota Jeddah dan menyebabkan sejumlah kerugian hingga menelan korban jiwa. (*)