HARIANHALUAN.COM - Isu Pemilu 2024 sudah banyak diperbincangkan. Relawan justru mulai pertanyakan alasan Anies pilih mendekat ke partai politik.
Kedekatannya dengan Partai Nasdem membuat sebagai pendukung merasa Anies pilih kasih dan mengubah taktik politiknya. Makanya Anies ini baiknya diasuh partai atau relawan nih.
Pertanyaan pun berdatangan soal Anies pilih berpihak pada siapa ketika nama Airlangga mulai disandingkan dengannya. Nah Jusuf Kalla atau JK jawab soal Anies lebih baik pilih partai atau relawan.
Baca Juga: Banjir Dahsyat Terjang Jeddah Arab Saudi, 2 Orang Tewas
Sebagai pengamat politik, Rocky Gerung tidak mau ketinggalan membahas isu Pemilu 2024. Ia pun mengajak politisi senior, Jusuf Kalla atau JK untuk berbincang dan menilai isu yang hangat ini di masyarakat.
Meski tema perbincangan cukup luas, nama Anies seringkali muncul dalam tayangan yang diunggah 23 November 2022 dengan judul #Rocky Gerung - #Jusuf Kalla : Presiden Harus Benar-Benar Netral.
Rocky Gerung mengaku telah singgah ke kurang lebih 30 daerah dan mendengar keluh kesah para relawan pendukung Anies.
"Anies itu harus diasuh oleh relawan. Kalau diasuh oleh partai, itu pasti ada transaksi," ujar Rocky mewakili kekhawatiran para relawan.
Rocky menyampaikan, relawan di daerah menyayangkan keadaan saat ini. Seakan-akan, Anies tiba-tiba dibesarkan oleh Nasdem. Padahal, Anies dulu dideklarasikan oleh relawan.
Rocky menyimpulkan kekhawatiran ini sebagai tanda kalau sekarang orang-orang mau melihat Pemilu yang bersih.
Baca Juga: Ternyata Banjir Jeddah Bukan Pertama Kali, ini Dia Catatan Kelamnya Pernah Renggut 123 Nyawa
Lalu, Rocky meminta pendapat JK, kira-kira seberapa mungkin money politic terjadi atau apakah ada cara bagi rakyat untuk menghalau ini terjadi.
"Partai dan relawan dua-duanya penting. Orang tidak bisa jadi calon presiden kalau tidak ada dukungan partai 20% dari kursi DPR, jadi itu pertama. Jadi, justru relawan kedua," tutur JK.
Mantan Wapres ini mengatakan siapapun presiden terpilih kalau masyarakat memilih dan itu digerakkan oleh relawan. Jadi, kedua-duanya sama-sama penting. Memang keduanya harus sinkron.
Baca Juga: Korban Tanah Longsor Nagari Batagak Agam Ucapkan Terima Kasih atas Bantuan dari Polresta Bukittinggi
Menjawab pertanyaan Rocky, JK berpendapat money politic itu ada karena biaya politik itu mahal dan terjadi.
JK menegaskan hal ini bukan hanya berbahaya saat Pemilu saja, tapi juga bisa merembet ke mana-mana.
Menurut JK, money politic itu ada karena syarat threshold sebesar 20%. Ia pun menyatakan kalau angka itu harus turun ketika Rocky menanyakan posisinya terhadap fenomena itu.
JK menceritakan dulu dia terpilih menjadi Wapres pada 2004 dengan threshold hanya 4%.
"Jadi, ini 20% benar-benar siksaan untuk demokrasi ya?" tanya Rocky yang langsung diiyakan oleh JK.
Melanjutkan penjelasannya, JK juga menyinggung soal money politic. "Pertama untuk mencari 20% ini semua tahu ini bahwa ada biayanya, ada maharnya," ujar JK lagi.
JK mengatakan seakan-akan menjadi pejabat seperti investasi dan sangat bergantung pada sponsor mereka.
Hal inilah yang membuat di suatu kota atau daerah, perizinan yang diminta oleh pihak sponsor akan sangat mudah disetujui calon mereka yang berhasil menang.
Inilah money politic menurut Jusuf Kalla. Karena adanya biaya politik yang besar maka money politic jadi tidak terhindarkan.(*)
Artikel Terkait
Anies Terseret Pertikaian SBY - Megawati, JK Angkat Bicara Sumbernya Berawal Dari Sini
JK Ingatkan Dai dan Imam Jangan Ceramah Agama Melulu
JK Akhirnya Blak-blakan Soal Pilih Airlangga atau Anies di Pilpres
Mulai Ngegas! JK Sebut Presidential Threshold Cikal Bakal Money Politik
Ssst Istana Makin Cemas Lihat Anies Blusukan ke Daerah, Rocky Gerung Bilang Ini Gegap Gempita
Menakar Kelayakan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden