Tak Gentar! Qatar Tetap Larang LGBT dan Bir

- Sabtu, 26 November 2022 | 14:08 WIB
Alasan Qatar larang bendera LGBT di Piala Dunia 2022 (Pixabay.com/arapekos_photography)
Alasan Qatar larang bendera LGBT di Piala Dunia 2022 (Pixabay.com/arapekos_photography)

HARIANHALUAN.COM - Qatar yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 menentukan kebijakan-kebijakan yang tak boleh dilanggar oleh suporter atau para pemain, di antaranya kegiatan LGBT dan meminum bir 

Seperti yang kita tahu, Qatar berpegang teguh pada syariat Islam yang kuat. Maka tak heran jika LGBT dan bir menjadi salah satu hukum yang tak boleh dilanggar di negara tersebut. 

Tapi, kebijakan yang Qatar keluarkan sebagai larangan di Piala Dunia 2022 menuai kontroversi dan penolakan dari serikat LGBT.

Mereka masih menyuarakan keadilan agar para pendukung LGBT bisa membentangkan bendera mereka. 

Baca Juga: Bukan Cuma Gempa, Ini 3 Bencana yang Bikin Cianjur Porak Poranda

Ada beberapa negara, di antaranya Inggris, Denmark, Belanda, dan Jerman menentang keras kebijakan dari pemerintah Qatar, mereka mengatakan akan meninggalkan FIFA jika aturan yang melarang adanya kegiatan LGBT masih berlaku. 

Namun, pemerintah Qatar masih memegang teguh peraturan yang mereka buat. Pemeriksaan pada setiap suporterpun diperketat karena pihak Qatar takut jika ada pendukung LGBT nakal yang menyembunyikan bendera, atau benda dengan warna pelangi

Sampai beberapa waktu lalu FIFA dan Qatar mengijinkan para suporter Wales menggunakan bucket hat tiga warna sebagai simbol dukungan untuk Wales. 

FIFA sendiri mendukung kebijakan yang telah ditetapkan oleh Qatar dan memerintahkan pada para pemain agar tidak menggunakan ban kapten 'one love' yang menjadi salah satu simbol pendukung LGBT ketika pertandingan berlangsung. 

Baca Juga: Minta Digoyang, Pinkan Mambo Goda Boy dengan Baju Hot: Aku Bisa Liar

Pelatih Wales serta FIFA menegaskan akan menghukum siapapun yang masih menggunakan ban kapten one love, atau membawa simbolik pelangi ke arena pertandingan.

Para petugas sempat memeriksa kapten tim Jerman untuk memastikan apakah ia tetap menggunakan ban kapten one love atau tidak. 

Kapten tim Inggris serta Denmark pun awalnya akan melakukan hal yang sama, namun berbeda dengan kiper Perancis yang menyatakan jika ia datang ke negara orang lain, maka ia tidak kan melanggar budaya di negara tersebut. 

Walaupun para pendukung LGBT terus-menerus melontarkan suara mereka agar Qatar mengijinkan bendera pelangi masuk ke dalam pertandingan, sayangnya pihak Qatar tidak menggubris semua itu. 

Halaman:

Editor: Zahrul Darmawan

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X