Update Data Korban Gempa Cianjur, Hingga Kisah Jahit Luka Tanpa Bius dan Lahiran di Tenda

HARIANHALUAN.COM – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto terus mengupdate data korban gempa Cianjur. Tercatat, sampai saat ini peristiwa itu sudah memakan korban jiwa sebanyak 272 orang.

Tak hanya itu, akibat gempa yang mengguncang Cianjur itu, sebanyak 2.048 orang luka-luka, dan 62.545 jiwa terpaksa pengungsi karena kehilangan tempat tinggal.

Bencana alam ini tentu menyisakan kepedihan yang mendalam bagi masyarakat, utamanya para korban dan keluarga yang ditinggalkan.

Selain bertambahnya jumlah korban meninggal dan luka-luka. Kerusakan infrastruktur pun juga tak terbendung.

Total, ada sebanyak 56.311 rumah rusak, dengan rincian rusak berat 22.267 unit, rusak sedang 11.836 unit dan rusak ringan 22.208 unit.

Terkait hal itu, lebih dari 6.000 personel gabungan juga maish berupaya melakukan proses evakuasi dan bantuan kepada korban gempa Cianjur.

Beberapa petugas medis setempat bahkan terpaksa berkeliling dengan alat seadanya akibat kliniknya hancur.

Baca Juga: Akhir Kedekatan Livy Renatta dan Nopek Novian, Netizen: Tipe yang Sadar Diri

Sedihnya lagi, ketersediaan obat-obatan sangat terbatas. Maka sejumlah petugas pun terpaksa menjahit luka warga gempa Cianjur dengan seadanya, tanpa menggunakan obat bius atau anastesi.

Bahkan, ada yang melahirkan di tenda. Sampai ada  salah satu bayi yang diberi nama Gempita Shalihah Kamil oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

"Di balik ujian ini, dan banyak yang berpulang, Allah juga memberikan rahmatnya, dengan lahirnya bayi-bayi yang akan meneruskan perjalanan peradaban manusia ini," ucap Ridwan Kamil sebagaimana dikutip melalui akun Instagram pribadinya @ridwankamil, 22 November 2022.

Mereka bayi yang baru saja dilahirkan harus ikut bertahan di tempat pengungsian.

Sejauh ini saat berita ini dituliskan, ada empat bayi yang dilahirkan di situasi pasca gempa Cianjur.

Terbaru, ada video yang tersebar di Instagram.