HARIANHALUAN.COM - Sebanyak 265 anak korban tragedi Kanjuruhan, mendapat trauma healing dari psikolog. Trauma healing diberikan psikolog dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Malang.
Kepala Dinas P3A, Arbani Mukti Wibowo menjelaskan, pendampingan psikis trauma healing terhadap ratusan anak korban tragedi Kanjuruhan ini dilakukan dengan cara komite building.
Dalam ini satu tim psikolog akan menangani 10 orang dan juga mengasesmen dari sisi psikisnya melalui sekolah-sekolah.
Baca Juga: Wow! Pakai Duit Pribadi, Mensos Risma Beli 600 Bungkus Nasi Padang untuk Korban Gempa Cianjur
Total metode ini mencakup sekitar 600 orang, termasuk perempuan dewasa yang menjadi korban.
"Jadi anak dikumpulkan kira-kira 10 orang, 10 anak, kemudian di situ didampingi ada psikolog. Nanti akan cerita, itu teknis psikolog yang mampu menjelaskan bukan saya," katanya, seperti dikutip HarianHaluan.com dari MNC Portal, Sabtu, 26 November, 2022
Jadi dengan metode komite building, psikolog dapat memetakan dampak psikis yang terjadi pada para korban tragedi Kanjuruhan.
Seperti Jika ada satu dua anak yang dirasa berat kondisinya, maka akan dilanjutkan dengan home visit ke rumah masing-masing.
"Jadi dari tadi komite building, ketemu satu yang kelihatannya berat home visit. Kalau yang tidak berat selesai, ini berat home visit. Yang kita home visit, kita lakukan yang pertama, itu ada 265 anak," sambungnya.
Artikel Terkait
Jokowi Ajak Pilih Pemimpin Rambut Putih dan Kerutan di Wajah, Bukan Ganjar Pranowo tapi Sosok Tak Diduga Ini
Kedapatan Menyimpan Ganja, Dua Pemuda Diringkus Tim Polresta Bukittinggi
DPR RI dan Pemerintah Mulai Bahas Revisi RUU KSDAHE
Selamat! Kepsek Asal Agam jadi Kepala Sekolah Inspiratif Tingkat Nasional
Baleg DPR RI, MenLHK dan MenPUPR Diskusikan Prospek Revisi UU Persampahan