HARIANHALUAN.COM - Peristiwa gempa yang melanda Cianjur, Jawa Barat, beberapa hari lalu, telah menyebabkan banyak korban jiwa. Menurut para ahli, guncangan yang terjadi adalah jenis gempa kerak dangkal. Apa itu? Berikut ulasannya.
Sebagaimana diketahui, gempa kerak dangkal yang terjadi di Cianjur menyebabkan 310 jiwa melayang, 15.720 KK mengungsi dengan total 62.862 warga mengungsi.
Sedangkan, kerusakan materiil yaitu 22.305 rumah rusak berat, 12.101 rumah rusak sedang, 22.950 rumah rusak ringan, 57.305 rumah yang terdampak, dan 220 fasilitas umum rusak.
Baca Juga: Mengenal Mumifikasi di Balik Tewasnya 4 Warga Kalideres
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono menyebut, bahwa gempa kerak dangkal berpotensi menimbulkan rekahan permukaan (surface rupture) sehingga bisa lebih merusak bangunan di jalur sesar.
Menurut dia, bangunan apapun yang berada di atas jalur sesar aktif akan mengalami kerusakan ketika sesar mengalami pergeseran.
“Tidak heran jika gempa Cianjur dengan kedalaman dangkal ini kaya akan frekuensi tinggi sehingga menimbulkan guncangan yang besar, hingga menciptakan kerusakan yang parah” cuit Daryono pada Twitter pribadinya @DaryonoBMKG dikutip pada Minggu, 27 November 2022.
Selanjutnya, Daryono juga menyebutkan bahwa pada umumnya gempa kerak dangkal ini kedalamannya berkisar antara 1-30 KM.
Ia menambahkan, bahwa zona sumber gempa jenis ini terdapat banyak tersebar di Jawa Barat.
“Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Citarik, Sesar Cipamingkis, Sesar Lembang, dan Sesar Cirata,” tambahnya pada Twitter @DartonoBMKG.
Selain dari keenam sesar yang sudah disebutkan. Daryono juga mewanti-wanti para masyarakat untuk selalu waspada akan gempa kerak dangkal dengan magnitudo yang kurang dari 5 skala richter.
Ia menyebut, beberapa kejadian yang pernah diakibatkan oleh gempa kerak dangkal dengan magnitudo yang kecil namun sempat merusak beberapa wilayah di Indonesia. Berikut adalah beberapa daerah tersebut :
1. Klangon Madiun
gempa kerak dangkal pernah mengguncang daerah Klangon, Madiun dengan kekuatan magnitudo sebesar 4.2 skala richter pada 25 Juni 2015.
Artikel Terkait
ETLE Mobile Aktif di Sumbar, Ini TO Tilang Elektronik
Indonesia Versi Mini, Begini Sejarah Tien Soeharto Pencetus Ide Bangun TMII
Sekejap Nusantara Bersatu Ubah Wajah Jakarta, Warganet Bandingkan dengan Suporter Jepang Piala Dunia
Sah! APBD Sumbar 2023 Disetujui Rp6,7 Triliun
Eden Hazard Bilang Generasi Emas Timnas Belgia Sudah Lewat, Nyerah Piala Dunia 2022?