Sebut Indonesia Sedang Krisis Kekuasaan, Rocky Gerung Ingatkan Pentingnya Kekuatan Relawan

HARIANHALUAN.COM - Pemilu 2024 akan terjadi kurang dari dua tahun lagi. Nama seperti Anies, Ganjar, Prabowo pun mencuat. Beberapa bulan lalu, partai NasDem mengusung Anies sebagai bakal Capres di Pemilu mendatang.

Dengan kedatangan Anies ke Deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia Partai NasDem pada 3 Oktober 2022 lalu.

Sebagai pengamat politik, Rocky Gerung angkat bicara. Ia menyebutkan Indonesia sedang krisis kekuasaan pada distribusi pendanaan oligarki.

"Karena itu saya dorong Anies, kenapa sih Anies mesti masuk ke masyarakat politik? Ya mundur aja dari masyarakat politik. Tolak aja usulan NasDem untuk mencalonkan, bilang aja saya dicalonkan oleh rakyat kecil, masyarakat sipil," kata Rocky Gerung, sebagaimana dikutip oleh Harianhaluan.com melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official, 26 November 2022.

Baca Juga: 2.012 KPM Padang Panjang Terima BLT BBM, Program Sembako dan PKH Kemensos

Rocky Gerung menegaskan pentingngya kekuatan rakyat sebagai relawan untuk bisa mengubah otoritas oligarki terhadap kekuasaan negara Indonesia.

"Ga perlu adanya 20 persen (presidential threshold) itu, kalau Anies betul-betul digembirakan dari sabang sampai merauke, dengan fasilitas relawan, itu berubah tuh aturan konstitusi, terpaksa berubah," lanjutnya.

Sebagaimana kita ketahui, 20 persen PT masih menjadi tolak ukur untuk partai politik, dan ini bisa menjadi cikal bakal money politik, menurut Jusuf Kalla.

Menurut Rocky Gerung kalau melawan oligarki yang tidak bisa dikendalikan oleh Presiden tidak bisa dengan adu banyaknya jumlah materil. Tapi dengan kekuatan rakyat, apa yang bisa kita berikan untuk perubahan Indonesia.

"Ini sumbangan kita untuk membersihkan Indonesia," ucapnya.

Pemilik nama lengkap Anies Rasyid Baswedan diharapkan dapat menimbang ulang keputusannya dalam berpolitik. Apakah betul-betul harus berjalan dengan partai politik yang dekat dengan oligarki atau kembali lagi ke kekuatan rakyat.

"Anies itu bukan didorong untuk jadi Presiden, supaya ada contoh yang menjadi Presiden Indonesia itu yang dipilih oleh rakyat. Bukan yang diternakkan oleh oligarki," kata Rocky Gerung.

Kalau tidak mau jadi relawan, konsekuensinya adalah oligarki akan terus berkuasa.