Perantau minang yang turut serta membangun ranah minang ini memberikan dorongan kepada Brian melanjutkan pembangunan, tetapi tidak hanya lewat jalur bisnis, juga jalur melalui politik. Berbelas tahun panggung politik Sumbar selalu diotorisasi generasi tua (old politican). Anak-anak muda selalu tercecer di belakang.
Menurut Brian, “Strata intelegensia rakyat muda Sumatera Barat sudah harus meningkat. Para kaum terdidik kelompok muda harus menghadapi beraneka problem yang semakin kompleks atas ulah para skandal. Rakyat muda harus hadir dengan manifesto politik nilai dan elegan spirit pembaharuannya selaku representasi dari preferensi masyarakat.
Zaman sudah jauh berkembang, generasi tua sudah jauh tertinggal, sudah saatnya generasi muda yang memimpin”.
Bagi Brian milenial adalah vitamin bagi poltik, khususnya di Sumatera Barat. Kaum milenial mempunyai jiwa progresif dan revolusioner penggerak perubahan (aktivis, politisi, akademisi). Dan jiwa-jiwa inilah yang sebenarnya dibutuhkan di Sumatera Barat.
Merujuk pernyataan dari Anies Baswedan, “Anak muda memang minim pengalaman maka ia tak tawarkan masa lalu, oleh karena itu, anak muda tawarkan masa depan”.
Prinsip inilah yang selalu dibawakan oleh Brian, ia juga menambahkan bahwa anak- anak muda itu tidak boleh dikekang rasa nyaman, ia harus terus bergerak dan bermanfaat untuk orang banyak. Termasuk berada dalam barisan muda perubahan bersama banyak anak muda lainnya yang berproses di Nasdem.
Saling membahu, tidak hanya membesarkan partai, tapi juga menjaga impian untuk Sumbar gemilangke depannya. “Ingat, arah bangsa ini berada ditangan kita dan generasi yang akan datang. Mari kita mulai dengan menegakkan perjuangan untuk memperbaiki politik yang berimbas pada seluruh sudut kehidupan. Katakan tidak pada abai dan takut karena Pertiwi membersamai kita. Mari bersama membangun langkah-langkah progresif revolusioner dalam meretas segala bentuk permasalahan," tangkas Brian.
Bagi Brian, politisi hari ini hanya pandai ilmu bongkar, namun menjadi buruk ketika dihadapkan bagaimana ilmu pasang yang populis dan pro-kesejahteraan rakyat. Semua bicara perubahan menuju perbaikan kualitas hidup, tapi ucapannya tidak secepat tindakannya menghasilkan perubahan. Bagi penulis, Brian adalah pemimpin masa depan Sumatera Barat, pemimpin yang jujur dan ramah ini tak hanya menyederhanakan, tetapi berfungsi untuk mengaburkan karakteristik kunci dari konsepsi modern tentang kepemimpinan dan budaya Sumatera Barat.
Ini telah penulis rasakan ketika kepemimpinan beliau di HIPMI. Milenias, selaku rakyat muda yang akan mengisi post-post kenegaraan selanjutnya memiliki tanggungjawab besar dalam menata kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara sejak dini. Rakyat muda harus menjadi inisiator (konseptor), pelaksana (eksekutor) dan juga pemimpin secara bersamaan ditengah kehidupan sosial kemasyarakatan, melalui nilai-nilai idealismenya, spirit juang mudanya, dan gagasan- gagasan keintelektualannya.
Rakyat muda senantiasa memunculkan kesadaran meluap kemunculan sebagai sebuah kekuatan progresif-revolusioner. Sudah saatnya rakyat muda Indonesia berada digaris depan dalam semua pergolakan politik nasional. Memantik strata intelegensia dalam tubuh politik. Rakyat muda merupakan representaasi perpolitikan Indonesia yang sarat akan nilai, sebagai harapan bangsa dan pemimpin estafet dari masa ke masa. Oleh karena itu, mari milenial Sumatera Barat kita dukung aktor-aktor politik muda yang punya jiwa progresif dan revoluioner seperti Brian Putra Bastara. (*)
Artikel Terkait
Jadi Pemateri di Seminar Kewirausahaan Nasional, Brian Putra Bastara Beberkan Kiat Sukses Jadi Pengusaha
Brian Putra Bastara Ajak Warga Sumbar Sambut Kedatangan Anies Baswedan