HARIANHALUAN.COM- Pengamat politik dan peneliti Indonesia, M. Qodari pernah memberikan analisa politiknya tentang berbagai kemungkinan bakal calon (balon) presiden 2024.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh M. Qodari di kanal YouTube Refly Harun dan dikutip Harianhaluan.com pada Minggu, 27 November 2022.
Dalam video yang diunggah itu, Refly Harun menanyakan kepada M. Qodari tentang coba sebutkan dua faktor yang akan membuat tokoh akan mempunyai peran signifikan.
Menurut Qodari bahwa ada dua variabel jika ingin membicarakan Pilpres 2024 lalu dari kedua itu ada variabel fix dan dinamis.
"Yang pertama (variabel fix), sejauh undang-undangnya tak diubah maka siapa yang akan menjadi calon presiden 2024, itu bisa kita amati dari tiga partai besar," kata M. Qodari.
"Satu, PDI. Dua, Golkar. Tiga, Gerindra," tambah pria yang memakai kacamata itu.
Namun, ia berpandangan lagi bahwa dari ketiga partai besar itu maka yang mempunyai peluang untuk menyalonkan sendiri, yaitu PDIP
"Kalau bicara PDI Perjuangan, ini udah final, kan, tak bisa dikonstelasi karena suaranya sudah diketok, kecuali kalau undang-undangnya diubah. PDI itu bisa maju sendiri," ujar Qodari.
"Siapa yang bisa dimajukan? Yang pertama kalau ngelihat sekarang, yang paling mungkin Ketua DPR, Ibu Puan, tapi kalau disurvey masih kecil. Kedua, kader PDI, yaitu Ganjar Pranowo, tapi kan beliau ini masih masuk ke variabel nomor dua," lanjutnya.
Namun, ia sangat menyoroti Ganjar karena menurutnya kalau elektabilitas Ganjar semakin naik menjelang 2024 maka bisa saja menjadi kader yang ditunjuk oleh PDIP.
"Kalau menjelang 2024 popularitas Ganjar makin tinggi atau lebih tinggi lagi, bukan mustahil Ganjar itu menjadi Jokowi jilid dua, dari Jawa Tengah, kader PDI Perjuangan, nomor satu dicalonkan," katanya lagi.
Ia menegaskan sewaktu dulu, Jokowi itu menarik karena fenomena yang seperti meteor, enam bulan menjadi Gubernur Jakarta, tapi survey nomor satu menjadi calon presiden.
Kemudian, ia pun menerangkan bahwa varibel kedua itu adalah elektabilitas dan semua itu tak bisa pasti, sebab adakalanya yang sedang di atas malah turun dan sebaliknya.
Artikel Terkait
Anies Terseret Pertikaian SBY - Megawati, JK Angkat Bicara Sumbernya Berawal Dari Sini
JK Akhirnya Blak-blakan Soal Pilih Airlangga atau Anies di Pilpres
Ditanya Pilih Anies Baswedan atau Airlangga Hartarto, Ini Jawaban Jusuf Kalla
Dinamika KIB Kian Panas, Ray Rangkuti: Figurnya Sudah Ada, Tak Perlu Terburu-buru
Menakar Kelayakan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden
Panda Bongkar Sikap Asli Jokowi Saat JK Dimusuhi di Istana
Dialektika Politik Itu Perlu, Panda Nababan Sebut Indonesia Ini Tak Cukup 1 Anies
Said Didu Sentil Acara Kumpul Relawan Jokowi di GBK: Uangnya darimana Ya?
Sebut Indonesia Sedang Krisis Kekuasaan, Rocky Gerung Ingatkan Pentingnya Kekuatan Relawan
Surat Cinta Untuk Anies dan Partai NasDem