BMKG Bolehkan Korban Gempa Cianjur Pulang ke Rumah, tapi Wajib Lakukan Hal Penting Ini

HARIANHALUAN.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG merilis pemanatuana gempa susulan di Cianjur. Nah ada kabar nih, BMKG memnbolehkan pengungsi terdampak Gempa Cianjur untuk pulang ke rumah  mereka.

Cianjur diguncang gempa magnitudo 5,6 pada Senin 21 November 2022. Gempa yang berpusat pada kedalaman 10 km di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur mencatat sebanyak 321 jiwa meninggal dunia, 108 rorang mengalami luka berat, dan 11 orang masih dinyatakan hilang (27/11/2022).

BMKG mengamati tercatat 15 kali gempa susulan dengan dua gempa yang sangat dirasakan pada Senin 28 November 2022. Catatan BMKG, saat ini gempa mengalami penurunan. Total sebanyak 300 gempa susulan hingga Senin sore terjadi, sejak pertama kali Gempa Cianjur pekan lalu.

Baca Juga: Tim BWSS V Padang Tinjau Longsor Tebing Batang Manggung

Dilansir Harianhaluan.com dari akun Instagram @bmkgbandung, gempa susulan terakhir kali terjadi Senin sore kemarin pukul 16:05 WIB dengan kekuatan 3,3 magnitudo berlokasi pada 6.84 Lintang Selatan, 107.08 Bujur Timur, 6 km ke arah Barat Daya dengan kedalaman 10 km. Gempa susulan dirasakan di Nagrak dan Cugenang.

Dampak Gempa Cianjur, 325 titik pengungsian tersebar di seluruh Kabupaten Cianjur. Tercatat 73.874 orang mengungsi dan sebanyak 62.628 rumah rusak meliputi 27.434 rumah rusak berat, 13.070 rusak sedang, dan 22.124 rumah rusak ringan.

BMKG meminta warga untuk tetap tenang dan waspada akan adanya gempa susulan. Cianjur yang secara geografis dikelilingi lereng-lereng perbukitan menjadikan semakin rawan gempa, banjir bandang hingga tanah longsor.

Baca Juga: Red Velvet Comeback dengan Lagu Birthday, Penonton Dibawa ke Dunia Fantasi

BMKG merilis hasil monitoring selama 7 hari terakhir dan menunjukkan aktivitas gempa susulan pada magnitudonya secara fluktuatif semakin mengecil dengan kejadian yang semakin jarang. Adanya tingkat penurunan tersebut, BMKG mempertimbangkan bagi masyarakat yang rumahnya masih layak huni dan tidak terdapat retakan dan kerusakan struktur, diperbolehkan pulang.