HARIANHALUAN.COM – Dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Rocky Gerung mengadakan percakapan dua arah bersama jurnalis senior Hersubeno Arief.
Keduanya membicarakan tentang presidential threshold atau arti kasarnya ialah ambang batas untuk pencalonan presiden.
Rocky Gerung menyoroti presidential threshold yang menurutnya bisa menjadi suatu racun dalam sistem demokrasi.
"Semua berawal dari keinginan untuk memulyakan demokrasi. Jadi, kata kuncinya memulyakan. Memulyakan itu iya kalau ada sirkulasi elit," kata Rocky Gerung dikutip HarianHaluan.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Baca Juga: Catatan Kelam Kejahatan Kerah Putih Eddy Tansil di Zaman Orba
Ia menerangkan bahwa dari sirkulasi elit itu harus ada juga sistem kompetisi yang merdeka.
Jadi, dalil demokrasi pun bisa dipahami bahwa kalau sirkulasi itu dihambat maka demokrasi tak mampu mencapai kemulyaan.
"Jika, kompetisinya tidak dari garis start yang sama, maka akan menghasilkan elit yang tidak menceminkan keadaan real dari opini publik itu," ujar Rocky Gerung.
"Jadi, kita simpulkan bahwa kita menghendaki Indonesia memulihkan demokrasi. Nah, pemulihan itu memerlukan terapi," tambah pria yang memakai kacamata itu.
Baca Juga: Pilu, Seorang Pelajar SMP Tewas Tertabrak Kereta Api Diduga Melamun Menyeberang Rel
Kemudian, dalam hal terapi itu, ia menjelaskan bahwa terapi pertama yang harus dilakukan itu, yaitu mendiagnosis dasar kesulitan hari ini.
Sebab menurutnya, orang kusat-kusut, mondar-mandir ke sana-sini dikarenakan berawal dari dipasangkannya threshold.
"Jadi, dimaksudkan threshold itu ilangkan supaya kita detoksifikasi secara sempurna," kata Rocky Gerung.
"Kalau masih banyak racun atau obat 20 persen maka tak mungkin tubuh kita bisa pulih. Jadi, untuk memulihkan demokrasi, yaitu detoksifikasi total artinya pergi ke nol persen racun tubuh itu," lanjutnya.
Artikel Terkait
Red Velvet Comeback! Lagu Birthday Langsung Cetak Rekor Bombastis
Koordinasi Apik TPIP dengan TPID, Kunci Pengendalian Inflasi
Gegara Ini, Kim Kardashian Murka dengan Balenciaga: Saya Jijik
Pilu, Seorang Pelajar SMP Tewas Tertabrak Kereta Api Diduga Melamun Menyeberang Rel
Kisah Pilu Pak Bhabin, Susahnya Jaga Citra Polri: Setiap Hari Jadi Bulan-bulanan