Isu 3 Periode Menguat, Rocky Gerung Sebut Jokowi Kena Hipnotis

HARIANHALUAN.COM – Pengamat politik, Rocky Gerung kembali melontarkan kritik keras terkait isu tiga periode Presiden Jokowi. Seperti apa komentar menohok alumni UI itu? Berikut ulasannya.

Kritik yang dilayangkan Rocky Gerung bukan tanpa alasan. Sebab ia menilai, belakangan ini isu tiga periode Presiden Jokowi seolah makin kuat. 

"Karena indikasinya sama pengganti Pak Jokowi itu tidak bisa dia pegang sepenuhnya, khawatir. Khawatir dia akan dipersoalkan dimulai dari pelanggaran, janji-janji yang nggak terjadi, soal hak asasi manusia, soal kilometer 50, 211 segala macam," kata Rocky Gerung dikutip Harianhaluan.com dari YouTube Rocky Gerung Official edisi Selasa, 29 November 2022. 

"Kan itu bagi Pak Jokowi adalah sesuatu yang merisaukan dia itu. Seolah-olah kaya mimpi yang belum selesai dan belum terbangun, berupaya mimpi lagi tak bisa karena diganggu oleh peristiwa itu," sambungnya.

Baca Juga: Gonjang Ganjing Presidential Threshold, Rocky Gerung: Masih Banyak Racun

Jadi menurutnya, Jokowi harus bisa memastikan bahwa pada saat turun panggung itu ada jaminan kebudayaan dan tak ada persoalan. 

Rocky memberikan contoh ketika pasa zaman Soeharto bahwa ketika turun itu banyak yang memaafkan karena tak memaksakan diri untuk kepemimpinan. 

"Karena dia melakukan refleksi pada bangsanya sendiri. Hal yang orang tunggu juga pada Pak Jokowi tidak melakukan itu, Jokowi masih berupaya untuk memaksakan IKN itu jadi seluruh jejak politik Pak Jokowi sepuluh tahun seolah-olah hanya akan dibuktikan IKN berlangsung," ujar Rocky Gerung. 

Namun menurutnya, semua orang tak memikirkan itu karena orang tagih stunting, orang tagih tentang bahaya utang luar negeri, orang tagih tentang keakraban sosial ekonomi yang rapuh, semua itu tak dipedulikan Jokowi. 

"Jadi, kesulitan Pak Jokowi sekarang, dia tak bisa meninggalkan panggung dengan rasa nyaman lalu pergi tidur," tuturnya lagi. 

Baca Juga: Catatan Kelam Kejahatan Kerah Putih Eddy Tansil di Zaman Orba

Oleh karena itu, Jokowi itu pun menginginkan satu periode lagi. Namun, sialnya! Orang yang di dekatnya menangkap lalu digosok-gosok ego Jokowi itu.

"Kan hanya orang yang dekat Pak Jokowi yang bisa menangkap sinyal Pak Jokowi, ya, kekuasaan itu ya, bisa dia pegang terus," katanya lagi. 

Kemudian, bagi yang menangkap sinyal itu pun tentu mempunyai agenda lain supaya bisnisnya diperpanjang dan lainnya sehingga akan muncul semacam simbiosis mutualisme di situ.