Sejarah Desa Palalangon, Pemukiman Kristiani Cianjur di Tengah Penduduk Islam

- Rabu, 30 November 2022 | 07:42 WIB
Sejarah Desa Palalangon, Pemukiman Kristiani Cianjur di Tengah Penduduk Mayoritas Islam (Instagram @gkppalalangon_official)
Sejarah Desa Palalangon, Pemukiman Kristiani Cianjur di Tengah Penduduk Mayoritas Islam (Instagram @gkppalalangon_official)

HARIANHALUAN.COM - Masyarakat beserta relawan sedang gotong royong evakuasi dan membantu korban Gempa Cianjur. Sayangnya, beberapa oknum mencoba memecah belah kerukunan antara relawan dan korban dengan menebar isu kristenisasi di Cianjur.

Cianjur memang kental dengan nuansa Islam. Kurang Islami gimana coba, data Open Data Jabar menunjukkan, jumlah pesantren di Cianjur sebanyak 353 unit pada 2022 dengan luas wilayah hanya 26,15 km2.

Beberapa isu kristenisasi telah dibantah oleh Pemprov Jabar dan menyebut hal tersebut hoaks.

Baca Juga: Viral Video Kristenisasi di Cianjur, Ternyata Acara Reuni SMA di Karawang

Namun siapa sangka, di balik itu semua terdapat sebuah perkampungan Kristiani yang tumbuh bertoleransi bersama masyarakat Cianjur lain yang mayoritas beragama Islam.

Pemukiman tersebut bernama Kampung Palalangon, berlokasi di daerah Ciranjang, Cianjur, dan masih berada di wilayah Gunung Halu.

Sebuah gereja berdiri di tengah perkampungan tersebut yang juga bernama Palalangon. Keunikan lainnya yakni warga Kristiani pribumi masih menggunakan sistem penamaan marga.

Baca Juga: Catatan Kelam Kejahatan Kerah Putih Eddy Tansil di Zaman Orba

Markhasan, Dantji, dan Masad. Ketiga nama tersebut menjadi ciri seorang Kristiani pribumi yang tinggal di Kampung Palalangon.

Pendeta Alex Fernando Banua, S.Th dalam catatannya berjudul Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Gereja Kristen Pasundan Palalangon menjelaskan, Palalangon adalah perwujudan dari model pembentukan jemaat pedesaan di tanah Jawa Barat.  

Pembentukan jemaat ini atas prakarsa lembaga pekabaran Injil Zending dari Belanda yang bernama Nederlandsche Zendings Vereeninging (NZV).

Baca Juga: Tak Banyak Tahu, 3 Hal dari Sosok Laksamana Yudo Margono, Nomor 2 Dijamin Bikin Kepala Bergoyang

NZV didirikan oleh komunitas Kristen pada 2 Desember 1858 dengan meniru gaya gereja 'hermormd' di kota Rotterdam, Belanda.

NZV memulai  pelayanannya di Jawa Barat pada 1862 atas saran Lembaga Pekabaran Injil  di Batavia (Jakarta) yang bernama: 'Genotschap voorlnen Uitwedinge Zending te Batavia'.

Halaman:

Editor: Amal Nur Ngazis

Sumber: Jurnal karya Adrianus Pasasa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X