HARIANHALUAN.COM - Bagi kamu yang hobi belajar sejarah, kamu wajib kunjungi lokasi wisata sejarah Monumen Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Lokasi wisata monumen nasional PDRI ini berada di Jorong Sungai Siriah, Nagari (desa) Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Baca Juga: Berkunjung ke Rumah Sidang PDRI, Audy Joinaldy Kenang Sejarah Pejuang Bangsa
Monumen yang dibangun sebagai lokasi wisata untuk mengenang sejarah nasional ini dibangun sejak 19 Desember 2019 dimana Wakil Gubernur Sumatera Barat saat itu, Muslim Kasim meletakkan batu pertama, dikutip HarianHaluan.com dari situs Kominfo Lima Puluh Kota.
Monumen Nasional PDRI ini dibangun sebagai wujud untuk mengingat perjalanan sejarah Republik Indonesia dan mengenang bagaimana perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Baca Juga: Terima Gubernur Sumbar, Ketua MPR Dorong Inpres Pembangunan Monumen Bela Negara
Selain itu monumen PDRI ini juga menjadi simbol dari hari bela negara yang ditetapkan pada tanggal 19 Desember, seperti yang tertera dalam Keputusan Presiden (Keppres) No 28 Tahun 2006.
Penetapan ini berdasarkan dari sejarah agresi militer Belanda kedua pada 19 Desember 1948 yang berhasil merebut pusat pemerintahan yang saat itu berada di Yogyakarta.
Keberhasilan agresi militer Belanda itu direspon presiden Soekarno dengan memberikan mandat kepada Mr. Syafrudin Prawiranegara untuk membentuk dan memimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Hal itu ditujukan sebagai langkah agar tidak adanya kekosongan kepemimpinan Republik Indonesia saat itu.
Lokasi tempat dibangunnya monumen nasional PDRI inilah menjadi sentral pemerintahan saat itu. Dari tempat itu kebijakan-kebijakan dan rapat kabinet sebagai upaya penyelamatan NKRI ditentukan.
Monumen Nasional PDRI ini dibangun dengan konsep museum dengan desain yang identik seperti kapal dimana ujung atapnya seperti atap rumah adat Minangkabau.
Pada bagian tersebut juga terpampang foto-foto pemimpin bangsa saat itu, seperti Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan Syafrudin Prawiranegara yang merupakan Presiden PDRI kala itu.
Bagi kamu yang nantinya ingin mempelajari sejarah PDRI secara mendalam, tentunya disini akan menjadi tempat yang paling tepat karena adanya museum yang menyimpan arsip-arsip dokumen dan artefak sejarah yang bisa menambah wawasanmu.
Artikel Terkait
Mahfud MD Ingin Pembangunan Monumen Bela Negara di Sumbar Cepat Selesai
Sempat Terhenti, Pembangunan Monumen Bela Negara Segera Dilanjutkan
Rampung, Draft Inpres Monumen Bela Negara di Sumbar Siap Diserahkan ke Sekretariat Kabinet
Gubernur Sumbar Beri Tugas Khusus Kesbangpol Segera Wujudkan Pembangunan Monumen Bela Negara
Terima Gubernur Sumbar, Ketua MPR Dorong Inpres Pembangunan Monumen Bela Negara