Mulai Berani Blak-blakan, Richard Eliezer Buka 'Rahasia' Putri Candrawathi di Persidangan

- Kamis, 1 Desember 2022 | 12:25 WIB
Bharada E Ungkap peran Putri Chandrawathi  dalam skenario pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo. /Tangkapan Layar Foto PMJ News/
Bharada E Ungkap peran Putri Chandrawathi dalam skenario pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo. /Tangkapan Layar Foto PMJ News/

HARIANHALUAN.COM - Peran Putri Candrawathi dalam skenario pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J akhirnya mulai terungkap.

Hal ini diketahui setelah Bharada E alias Richard Eliezer mulai berani blak-blakan di persidangan lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 30 November 2022.

Dalam kesempatan itu, Eliezer bersaksi bahwa pada 8 Juli 2022 dirinya diminta Ricky Rizal untuk menemui Ferdy Sambo di Lantai 3 rumah pribadi yang berada di Saguling.

Baca Juga: Ngeri! Korban Hilang di Sungai Mandiangin Pasbar Ditemukan Dalam Kondisi Tak Utuh Akibat Dimakan Buaya

Disana ia ditanya Ferdy Sambo perihal pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi di Magelang yang diduga dilakukan Brigadir J.

Eliezer juga mengaku kaget ketika disuruh mengeksekusi Yosua dengan skenario tembak menembak yang telah disiapkan Ferdy Sambo.

Dimana nanti dirinya dibuat seolah-olah akan melindungi Putri Candrawathi dari tindak pelecehan dan juga upaya melindungi diri dari Brigadir J.

"Saya kaget, saya disuruh bunuh orang ini, saya kaget saya takut, sudah kacau pikiran saya," ucapnya dalam persidangan.

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Lagi per 1 Desember 2022, Nyaris Tembus Rp1 Juta

Eliezer mengatakan Ferdy Sambo juga sempat berbincang dengan Putri Candrawathi saat menjelaskan skenarionya.

"Dia (Sambo) menceritakan itu semua (skenario) sambil ngobrol dengan ibu (Putri). Karena ibu suaranya pelan Yang Mulia, tidak dengar secara detail," kata Eliezer.

"Tapi, ibu (menyebut) tentang CCTV Duren Tiga, (juga) tentang sarung tangan. Saya tidak bisa mendengar secara ini (jelas) tapi kayak entar pakai sarung tangan," sambungnya lagi.

Pasca penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga itu barang-barang Yosua telah dikemas dan disimpan di rumah ajudan.

"Saya tidak tahu kalau ternyata barang-barang almarhum ini sudah di-packing, dikarduskan. Lalu, barang-barang itu diantar ke posko ajudan yang di Duren Tiga," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Nova Anggraini

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X