Rocky Gerung Kembali Ungkit soal Jokowi 3 Periode: Jalan Masih Terbuka, Rakyat tidak Punya Pilihan

HARIANHALUAN.COM - Hersubeno Arief, jurnalis senior yang sewaktu di acara kanal YouTube Rocky Gerung Official menanyakan, pasti paham di dalam diri manusia itu mempunyai keinginan untuk terus berkuasa, lalu yang sudah dibatasi pun mencoba ditabrak dan itu yang terjadi sekarang?

Rocky Gerung pun menjawab bahwa ia ingat kalimat Jokowi yang mengucapkan, semua itu tak usah dilarang karena itu adalah aspirasi. 

Baca Juga: Presidential Threshold 20 Persen Racun Demokrasi, Rocky Gerung Sindir Lebih Kurangnya

"Loh, itu aspirasi yang buruk. Bagaimana kalau aspirasi itu terjadi? Kan, ngaco, kan," kata Rocky Gerung. 

Rocky mempunyai pandangan bahwa aspirasi semacam itu adalah keliru; mau tiga periode; mau diperpanjang itu keliru. Jadi sewaktu-waktu, orang akan menganggap, memang Jokowi karena ada aspirasi itu maka dia akan menempatkan terus kekuasaanya.

"Jadi, jalan menuju tiga periode itu masih terbuka," ujar Rocky di dalam kanal YouTube pribadinya. 

Baca Juga: Gawat! Rocky Gerung Kesal Sampai Bongkar Cara Melawan Presidential Threshold 20 Persen

Ia menyampaikan lagi bahwa rakyat memberi afirmasi, tapi seharusnya Jokowi itu larang semua itu, misalnya, Rocky mencontohkan ketika ada yang menyebutkan terima kasih di dalam spanduk maka harus larang hal semacam itu. 

Sebab, sudah seharusnya bahwa tugas Jokowi itu melayani rakyat dan musti ada kejujuran juga dari presiden yang menganggap rakyatnya masih ingin seseorang disanjung-sanjung. 

Ia berpandangan, memang hal yang semacam itu adalah tradisi panjang di Indonesia, apalagi bagi yang mungkin kurang wawasan, terjepit soal ekonomi, mustinya Jokowi yang tegur semua itu.

"Jadi, kira-kira kita bisa paham bahwa niat Pak Jokowi itu tetap ada di hati kecilnya dan dia membaca bahwa rakyat kecilnya juga minta perpanjangan," kata Rocky. 

Jadi, kalau bisa mengikuti narasi Jokowi akhir-akhir ini bahwa nanti akan ada badai di depan maka bersiap-siap anggaran itu akan rapuh; sakit. 

"Itu juga harus kita baca dengan dua sisi, tuh. Sisi lain mengatakan, karena itu beri saya kesempatan tiga periode supaya saya bisa perbaiki dan karena rakyat tak punya pilihan, orang akan menganggap, ya, udah Pak Jokowi saja," ujarnya lagi. 

Oleh karena itu, banyak di sekitar Jokowi yang menganggap seluruh narasinya itu entah memelas, entah yang mengeluh, itu akan menjadi super legitimasi baru, misalnya, dalam keadaan susah, lebih baik jangan melakukan pergantian.