Ketika Megawati Kerahkan 3 Orang Khusus untuk Nego dengan IMF, Begini Endingnya

- Kamis, 1 Desember 2022 | 16:00 WIB
Relasi trah Soekarno dengan IMF terutama di era Megawati  (Kepustakaan Presiden Perpusnas.go.id)
Relasi trah Soekarno dengan IMF terutama di era Megawati (Kepustakaan Presiden Perpusnas.go.id)

HARIANHALUAN.COM - Indonesia sempat tidak bisa lepas dari IMF sejak baru merdeka. Hal itu pun terasa sampai trah Soekarno, yakni Megawati, yang kala itu menjadi Presiden RI usai menggantikan Gus Dur.

Meski zaman sudah terlampau jauh, Indonesia sama-sama dihadapkan dengan krisis ekonomi yang akhirnya berharap IMF dapat menjadi solusi atas kebuntuan tersebut.

Dikutip HarianHaluan.com dari jurnal "Hubungan Letter of Intent (LOI) International Monetary Fund dan Perkembangan Ekonomi Khususnya Sektor Perbankan di Indonesia (1997-2006)",

Windri Astriyanti dan Haryono Rinardi, penulis jurnal, menyebut kalau Megawati pada awal pemerintahannya masih menunjukkan sikap patuh dan birokratif pada IMF.

Baca Juga: Soal Fanatisme Relawan di Pilpres 2024, Rocky Gerung: Saya ingin Turunkan Jokowi, Beda dengan Prabowo

Baca Juga: Warganet Serbu Kelakuan Rektor Unila: Baru Kuliah Aja Nitip-nitip, Gimana Entar Kerja

Baca Juga: Ingkar Janji Megawati Akhiri 35 Tahun Vakum Trah Soekarno di Dunia Politik

Hasilnya, paket kebijakan IMF bisa berjalan lancar setelah sempat naik turun pelaksanaannya di era Habibie dan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Namun, cairnya bantuan dana dari IMF juga menuntut Megawati untuk mengikuti saran dari badan internasional itu.

Menurut dia, baik atau tidaknya arahan IMF yang dijalankan oleh putri dari trah Soekarno ini kembali lagi kepada setiap individu.

Privatisasi BUMN dan bantuan likuiditas sesuai permintaan IMF lebih banyak menuai protes.

Baca Juga: Sejarah dan Filosofi Makna Lirik Lagu Turi Putih: Sholawat Pengingat Kematian yang Bikin Merinding

Beberapa ahli bahkan menilai upaya mengundang IMF untuk membantu perekonomian Indonesia justru menyeret bangsa ini ke jurang yang lebih dalam.

Kebijakan privatisasi BUMN yang dilakukan di era Megawati memang berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 persen dan angka inflasi ditahan di 5,06 persen.

Halaman:

Editor: Zahrul Darmawan

Sumber: Jurnal "Kepemimpinan Presiden Megawati Pada Era Krisis Multi, Jurnal "Hubungan Letter of Intent (LOI) International Moneta

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X