HARIANHALUAN.COM – Habib Syech Abdul Qadir Assegaf adalah salah satu ulama yang mempopulerkan sholawat Turi Putih, sehingga banyak orang pun mengetahuinya.
Mengutip dari darulfalah.sch.id, sholawat Turi Putih adalah tembang Jawa yang konon dikarang oleh Sunan Giri.
Kemudian, sekarang pun sholawat ini banyak yang mempopulerkan, salah satunya ialah Habib Syech Abdul Qadir Assegaf.
Jika ditelisik lebih dalam, bahwa tembang sholawat Turi ini mempunyai banyak makna dan pelajaran yang dapat digali, terutama tentang kematian.
Mungkin, hal semacam itulah yang mendorong Habib Syech Abdul Qadir Assegaf untuk mempopulerkannya agar manusia mampu selalu ingat dan sadar tentang hal kematian.
Baca Juga: Kota Kelahiran Megawati, Trah Soekarno Ternyata Daerah Istimewa di Indonesia
Inilah profil Habib Syekh Abdul Qadir Assegaf
Dikutip HarianHaluan.com dari laduni.id, Habib Syech dilahirkan di kota Solo, Jawa Tengah pada tanggal 20 September 1961 M. Kemudian, ayahnya bernama Abdul Qadir Assegaf dan dia anak dari 16 bersaudara.
Ayahnya pun adalah imam Masjid Assegaf di Solo, Habib Syekh bermadzhabkan Syafi’i, beraqidahkan Asy’ari, dan mengikuti sufi dari Al Imam Ghazali.
Sewaktu kecil, Habib Syech mendapatkan pendidikan dari ayahnya hingga ayahnya meninggal disaat Habib Syech berusia 20 tahun.
Setelah itu, Habib Syech pun berguru kepada beberapa guru, salah satunya ialah pamannya sendiri, yakni Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf.
Tak hanya sampai situ saja, Habib Syech juga berguru kepada seorang ulama besar di Solo, yaitu Habib Anis bin Alwy Al Habsyi.
Baca Juga: Viral Batal Nikah H-3 di TikTok, Calon Suami Ungkap Fakta yang Mencengangkan
Setelah itu, Habib Syech memberanikan diri untuk mensyiarkan sholawat yang bermula di kota Solo. Sampai akhirnya, syiar sholawat yang dia lakukan itu pun berkembang pesat.
Artikel Terkait
Ketika Megawati Kerahkan 3 Orang Khusus untuk Nego dengan IMF, Begini Endingnya
3 Kriteria Mobil yang Harus Gunakan Pertamax Turbo, Jenis BBM Nonsubsidi yang Harganya Baru Saja Naik
Panas! Elon Musk Tuding Apple Blokir Twitter dari App Store
Ketakutan Soeharto pada Megawati, Oposisi dari Trah Soekarno dan Lenyapnya Para Dalang Belakang Layar
Anies Baswedan Tak Diundang Reuni 212, Ternyata Oh Ternyata...