HARIANHALUAN.COM - Memperingati hari Aids sedunia setiap 1 Desember, masih menyisakan polemik di Indonesia. Salah satunya terkait keterbukaan yang berbenturan dengan sanksi sosial yang justru membuat para pengidap HIV Aids sulit dijangkau program pengobatan.
Berdasarkan data, kasus di lapangan menunjukan dari lima juta lebih ibu hamil, hanya dua sekitar dua juta saja yang melakukan skrining HIV, hal ini terjadi karena penyakit tersebut masih dijadikan sebagai aib, sehingga masih banyak yang enggan melakukan skrining pada dirinya, hal itu membuat identifikasi pengidap HIV masih sangat sulit.
"Kalau ditanya kamu kena HIV dari mana ?, pertanyaan itu sangat berat untuk dijawab, beberapa kasus menimbulkan pertengkaran di dalam keluaga, ujung-ujungnya ibu dan anak tidak dapat memperoleh akses pengobatan gara-gara permasalahan seperti itu" kata Imran Pambudi bersama Kemenkes, saat konferensi pers daring dalam rangka hari AIDS sedunia pada 29 November 2022 lalu.
Di berbagai belahan dunia, ada banyak orang yang mendedikasikan empatinya pada AIDS, salah satunya adalah Elizabeth Taylor, dilansir dari thtayloraidsfondation.org , Aktris yang pernah memenangkan dua kali penghargaan Oscar tersebut pernah memimpin penggalangan dana untuk hidup pada 1985 dalam rangka gerakan untuk membantu penderita AIDS di Los Angeles, disaat bersamaan justru, sahabatnya Rock Hudson meninggal karena AIDS.
1985 juga menjadi tahun dimana Taylor ikut serta mendirikan The Fondation for AIDS Research (amfAR), sebagai upaya mengakhiri epidemi tersebut, melobi Reagan yang pada saat itu menjabata sebagai Presiden Amerika beserta kongres untuk menyelesaikan krisis tersebut.
The Elizabeth Taylor AIDS Fondation (ETAF), didirikan oleh dirinya sendiri pada tahun 1991, sebagai wadah untuk perawatan langsung terhadap pasien penderita HIV dan AIDS, keseriusan pemeran film Cleopatra tersebut benar-benar nyata dalam menangani AIDS.
Dikutip dari vanityfair.com, aktris besar abad 20 itu, marah besar ketika Mandelson memberi tahunya bahwa temannya meninggal karena AIDS, kemudian menyuruhnya menelfon manajer bisnisnya, dan mendapati biaya proses penguburan baru dapat diproses pada hari senin, sambil melempar sikat yang dia gunakan di meja kamar mandi "Kami tidak akan menunggu sampai hari Senin. Kami akan melakukannya sekarang. Dapatkan dia di telepon lagi. Saya ingin berbicara dengannya. Tidak ada anak ibu yang akan berbaring di atas lempengan yang dingin dan keras untuk akhir pekan ketika saya bisa melakukan sesuatu untuk menghentikannya" ujarnya keras.
Dunia memberikan apresiasi terhadap upaya kemanusiaanya, Prancis memberikanya Légion d’honneur, Presiden Clinton menganugrahkan kepadanya Presidential Citizens Medal dan pada tahun 2000 Ratu Elizabeth II menamainya Dame Commander of the Order of the British Empire.
Elizabeth Taylor meninggal pada tahun 2011, dan ETAF menalnjutkan perjuangan Taylor terhadap keadilan dan hak asasi manusia yang mendrita HIV dan AIDS, menuju dunia bebas AIDS.***
Artikel Terkait
Dolutegravir, Tingkatkan Kualitas Hidup Penderita HIV/AIDS
Pemerintah Amerika Geber Tes HIV di Hari AIDS 2022, Begini Hasilnya
Mengenal Sosok Elizabeth Taylor, Aktris Pemenang Oscar yang Mendedikasikan Hidupnya untuk HIV AIDS
Bikin Ngeri! Kenali Gejala, Pengobatan dan Cara Pencegahan HIV/AIDS