Viral Kristenisasi Usai Gempa Cianjur, Bagaimana Sejarah Penyebaran Agama Nasrani di Indonesia?

- Kamis, 1 Desember 2022 | 20:15 WIB
Video yang beredar diduga kristenisasi usai gempa di Cianjur, ternyata hoaks (Instagram@jabarsaberhoaks)
Video yang beredar diduga kristenisasi usai gempa di Cianjur, ternyata hoaks (Instagram@jabarsaberhoaks)

HARIANHALUAN.COM - Isu Kristenisasi yang ramai menerpa Cianjur pasca dilanda gempa rupanya turut membuat geger warga Twitter.

Bahkan pada Selasa 30 November 2022 pagi Tag Kristen menjadi trending nomor satu di media sosial Twitter pasca gempa Cianjur.

Beredarnya video tersebut menjadi viral dan membuat geger masyrakat Indonesia. Bahkan hal itu membuat murka beberapa pihak.

Namun, cuitan akun selebriti tanah air, Olga Lidya @OlgaLy_DIA yang diunggah Selasa, 30 November 2022. Cuitan itu merespons Kristenisasi di lokasi gempa Cianjur yang ramai. Kata dia masuk Katolik itu susah banget lho.

Baca Juga: Fix Rumah Rusak Berat Terdampak Gempa Cianjur Nasibnya Begini, Warga Diminta Sukarela Setuju

Namun, bagaimana awal mula agama kristen bisa masuk dan menyebar ke wilayah Nusantara, khususnya di Pulau Jawa.

Penyebaran agama Nasrani berawal pada tahun 1820 oleh Fredereik Lodewijk Anthing atau dikenal dengan FL Anthing.

Adapun, ketertarikan Anthing dalam zending mulai terlihat sejak ia mulai bekerja di pengadian negeri Semarang.

Zending sendiri merupakan organisasi-organisasi yang melakukan penyebaran Injil atau menyebarluaskan agama Kristen Protestan.

Baca Juga: Sejarah dan Filosofi Makna Lirik Lagu Turi Putih: Sholawat Pengingat Kematian yang Bikin Merinding

Sementara itu, Zending muncul dari sekelompok orang di Eropa barat yang fokus pada kesalehan, kesederhanaan dalam beribadah dan mempelajari Injil.

Anthing selama di Semarang mulai memperhatikan dan tertarik untuk menyebarkan agama Kristen di Jawa. Hal itu semakin kuat saat ia bertemu dengan Kiai Ibrahim Tunggul Wulung.

Sejak saat itu Anthing mulai melakukan kegiatan zendingnya di Semarang dan merekrut beberapa orang Kristen Jawa untuk dilatih sebagai penginjil.

Hingga ia pindah ke Jakarta dan bertugas sebagai Mahkamah Agung, Anthing tetap berusaha untuk mengabarkan Injil.

Halaman:

Editor: Zahrul Darmawan

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X