Oh Ternyata Ini Makna Pakai Sweater Tanggal 3 Desember Viral di TikTok
HARIANHALUAN.COM – Nama Megawati Soekarnoputri tentu tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Ia adalah satu-satunya wanita sepanjang sejarah yang berhasil menduduki kursi Kepresidenan. Ya, Megawati adalah mantan presiden Indonesia ke-5.
Meskipun ia adalah anak dari tokoh bangsa besar di Indonesia yakni Soekarno, Megawati tidak serta merta memanfaatkan garis keturunannya itu sebagai batu loncatan untuk bisa berkancah di dunia politik hingga bisa menjadi orang nomor satu di Indonesia di eranya.
Ia adalah sosok wanita pejuang yang bekerja keras dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang telah dibenihkan oleh sang ayah.
Sosok Megawati dikenal berawal dari kemunculannya sebagai wanita primadona di sebuah partai politik, yakni Partai Demokrasi Indonesi Perjuangan (PDIP). Sejak saat itu, ia menjadi dikenal banyak kalangan hingga saat ini namanya tetap eksis di dunia politik sebagai Ketua Umum PDIP.
Baca juga: Oh Ternyata Ini Makna Pakai Sweater Tanggal 3 Desember Viral di TikTok
Rupanya untuk berkiprah di PDIP, jalannya tidak selalu mulus, Megawati harus melewati berbagai rintangan untuk bisa memajukan partai politik ini, mulai dari melawan konflik hingga ia bisa menguasai PDIP sepenuhnya.
Lantas bagaimana peran besar jejak Megawati dalam menjulangkan kiprah PDIP? Simak ulasannya berikut ini.
Perjuangan Megawati dimulai sejak PDIP itu bermula, namun awalnya masih pada nama PDI. Begini ceritanya.
Dilansir dari laman resmi PDIP, sejarah PDIP justru bermula dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Presiden pertama, Ir Soekarno pada 4 Juli 1927.
Baca juga: Menguak 4 Gebrakan Taufiq Kiemas, Suami Megawati Soekarnoputri yang Pernah Masuk Bui
PNI kemudian bergabung dengan Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik, dimana gabungan tersebut dinamakan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 10 Januari 1973.
Terbentuknya PDI inilah merupakan awal mula Megawati dikenal. Dan keberadaan dirinya kala itu berhasil mendongkrak perolehan suara untuk PDI.
Sejak awal terbentuk, PDI terus mengalami konflik internal hingga keadaan menjadi parah saat partai ini mendapat intervensi dari pemerintah. Untuk mengatasi konflik tersebut, akhirnya Megawati Soekarnoputri sebagai anak dari Soekarno, dicanangkan untuk menjadi ketua umum (Ketum) PDI. Kala itu, Mega dianggap sebagai pendatang baru di dunia politik.
Perjuangan Megawati tak sampai disitu, pemerintahan Soeharto kala itu yang merupakan masa Orde baru tidak menyetujui dukungan untuk Megawati menjadi Ketum PDI. Pihaknya kemudian menerbitkan larangan mendukung pencalonan Megawati Sukarnoputri dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 2-6 Desember 1993 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.
Artikel Terkait
Menguak 4 Gebrakan Taufiq Kiemas, Suami Megawati Soekarnoputri yang Pernah Masuk Bui
SBY dan Megawati Sudah 'Mesra' Kembali, Simak Fakta-fakta Hubungan Keduanya, Pernah Seteru Sampai Duduk Bareng
Update Prakiraan Cuaca Kota Makassar, Gowa dan Maros Hari Ini, Jumat 2 Desember 2022
Hari Ini, Waspada Cuaca Ekstrem di Sumbar Hingga Cianjur, Jumat 2 Desember 2022
Panas Dingin Megawati dan Jokowi, Rocky Gerung: Kalau Tanpa PDIP Tak Akan jadi Presiden