Jokowi Dikatain Bebek Lumpuh, Panda Nababan: Kreasi Sang Presiden Tak Habis-Habis, Ada yang Spektakuler

HARIANHALUAN.COM - Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief sempat melontarkan spekulasi Presiden Jokowi sedang ada dalam fase lame duck atau bebek lumpuh.

Andi Arief menilai aksi pengerahan massa oleh Jokowi sudah menunjukkan sebetulnya ia sedang dalam posisi melemah atau memasuki fase lame duck atau fase bebek lumpuh. 

"Kemarin pengerahan massa oleh Pak Jokowi itu menunjukkan sebetulnya sedang dalam posisi melemah di mata para parpol, memasuki fase lame duck (bebek lumpuh). Jadi dia berupa untuk mencoba menguatkan diri dengan mengumpulkan relawan-relawan, mobilisasi, dan lain-lain," ujar Andi Arief.

Baca Juga: Makam Ibunda Megawati yang Melahirkan Trah Soekarno Bukan di TMP Kalibata, Ini Lokasinya 

Nah pernyataan Ketua Bapilu Demokrat tersebut dibantah tegas oleh wartawan sekaligus politikus senior PDIP, Panda Nababan.

"Pertama saya melihat peristiwa kemarin tuh gymnastik politik. Dan kemudian juga analis-analis yang mengatakan lame duck-lah apalah,  itu kan cerita lama," ujar Panda Nababan. 

Menurut politisi senior PDIP tersebut, Presiden Joko Widodo mempunyai langkah-langkah yang tidak bisa diperhitungkan oleh orang lain.

Baca Juga: Anggota DPR Sowan ke Rumah Laksamana Yudo Margono, Ngapain?  

"Dia punya langkah-langkah yang enggak diperhitungkan orang. Dan dia akan sampai akhirnya nanti popularitas atau daya tahan atau kreasinya dia akan sama gitu," papar Panda.

Menurutnya, ada banyak hal yang dia ikuti dari Jokowi. Dan menurutnya era pemerintahan Joko Widodo sangat berbeda periode SBY ataupun Soeharto. 

"Seperti berkali-kali saya katakan, dia tidak punya satu kekuatan politik (seperti) tukang pukul yang bisa menerjemahkan keinginannya, sama seperti LB Moerdani, Yoga Sugama, Sudomo atau siapa," tutur politisi senior tersebut.

Baca Juga: Hujan Deras Melanda Bintaro, Tembok Pembatas Kantor CIMB Roboh dan Menimpa 4 Mobil

“Dia enggak punya. Dan satu hal yang spektakuler bagaimana yang dua periode seperti prabowo bisa jadi pembantu dia,” ujar Panda Nababan.

Menurutnya, dalam kamus percaturan politik di Indonesia dan dalam sejarah, belum ada tokoh politik yang bisa merangkul lawannya seperti Jokowi kepada Prabowo.