HARIANHALUAN.COM - Mewarisi banyak cobaan dari zaman lengsernya Soeharto, Megawati, putri dari Trah Soekarno, dituntut untuk berbuat banyak dalam waktu jabatan yang begitu singkat.
Selama tiga tahun masa pemerintahannya, Megawati, putri dari Trah Soekarno, dihadapkan pada urgensi ekonomi dan sosial politik dalam republik.
Didampingi para ahli sebagai menteri, Megawati, putri dari Trah Soekarno, kerap diingat sebagai 'Penjual Aset Negara' meski sebenarnya ia juga mengukuhkan kembali status BUMN.
Baca Juga: Terbukti Lebih Andal dan Hemat, PT ATC Limapuluh Kota Beralih ke Listrik PLN
Sekian banyak peraturan dan keputusan yang diambil presiden Megawati saat itu dan masih eksis digunakan hingga sekarang.
Terobosan kebijakan fiskal dan keberanian untuk keluar dari IMF di kala krisis ekonomi tentu membutuhkan pemikiran matang.
Privatisasi BUMN yang marak dilakukan pada masa pemerintahan Megawati juga membuat ia lebih mawas pada badan ini. Alhasil, Kementerian BUMN kembali tegak berdiri di masa kuasanya.
Baca Juga: Kenapa Bekasi Karawang Punya UMP Lebih Tinggi dari DKI Jakarta, Ini Alasannya Ternyata
Dilansir harianhaluan.com dari laman resmi Kementerian BUMN, bumn.go.id,
organisasi ini yang ditugaskan untuk membina Perusahaan Negara atau Badan Usaha Milik Negara telah ada sejak tahun 1973.
Namun, organisasi ini belum berdiri sendiri dan masih menjadi bagian dari unit kerja di lingkungan Departemen Keuangan Republik Indonesia.
Dari tahun 1973 sampai 1993, unit pembinaan BUMN merupakan bagian dari unit setingkat Eselon II, yaitu Direktorat Persero dan PKPN (Pengelolaan Keuangan Perusahaan Negara).
Baca Juga: Makin Retak! Ambu Anne Bocorkan Dedi Mulyadi Punya Utang Rp28 M: Saya Siap Tanggungjawab
Unit ini beberapa kali mengalami pergantian nama. Setelah berubah menjadi Direktorat Persero dan BUN (Badan Usaha Negara), nama unit ini diganti lagi menjadi Direktorat Pembinaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
Pada periode 1993-1998, organisasi ini yang tadinya setingkat Direktorat/Eselon II, ditingkatkan menjadi setaraf Direktorat Jenderal/Eselon I, dengan nama Direktorat Jenderal Pembinaan Badan Usaha Negara (DJ-PBUN).
Artikel Terkait
Panas Dingin Megawati dan Jokowi, Rocky Gerung: Kalau Tanpa PDIP Tak Akan jadi Presiden
Tak Selalu Mulus, Simak 'Sepak Terjang' Megawati Soekarnoputri Memulai Kiprah hingga Kuasai PDI Perjuangan
Masa Kelam Megawati Dibungkam Soeharto, Trah Soekarno Ini Keluarkan Perintah Mengagetkan
Sepak Terjang Politik Megawati, Pantas Jadi Sosok Penerus Trah Soekarno
Sempat Heboh Karya Ilmiah Megawati, Netizen: Muji Diri Sendiri