HARIANHALUAN.COM - Pada 20 Oktober 1999, Majelis Pemusyawaratan Rakyat menyelenggarakan pemilihan presiden dan di saat yang sama itu Megawati diumumkan kalah dari Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Dalam pemilihan itu, Gus Dur terpilih menjadi presiden ke-4 dengan perolehan 373 suara, sedangkan Megawati hanya memperoleh 313 suara.
Oleh karena itu, dikutip dari YouTube susahtidurmedia2465, para pendukung Megawati pun akhirnya ngamuk saat mengetahui calon presiden pilihannya harus menerima kekalahan dari Gus Dur.
Gus Dur pun kemudian menyadari bahwa Megawati harus terpilih menjadi wakil presiden, sampai akhirnya Gus Dur meyakinkan Jenderal Wiranto untuk tidak ikut serta dalam pemilihan wakil presiden.
Singkat cerita, Gusdur akhirnya pun berhasil meyakinkan Megawati untuk maju sebagai wakil presiden, karena PKB akan mendukungnya dan akhirnya menang mengalahkan Hamza Haz dari PPP.
Hal itu diceritakan lagi oleh KH. Marsudi Suhud tentang proses pemilihan presiden waktu itu dan proses membujuk Megawati agar mau menjadi wakil presiden.
KH. Marsudi menceritakan hal tersebut di dalam kanal YouTube Padasuka TV. Ia menyampaikan bahwa ketika ikut Gus Dur, semua tentang pemilihan itu sudah bisa dihitung.
"Menghitung dalam artian kira-kira, Gus Dur akan jadi atau tidak! Jadi, presiden atau tidak! Sebab, ia juga menceritakan bahwa sewaktu itu pun ketemu dengan semua tokoh-tokohnya yang punya partai, MPR, dan DPR," kata KH. Marsudi.
Namun, ia juga menceritakan bahwa sebagian tokoh itu, menyangka Megawati yang bakal jadi presiden karena Megawati itu didukung oleh PKB di publik.
Saat itu pun Megawati bisa menghitung bahwa perkiraan perolehan suara dari PKB maka dirinya berpikir bahwa akan jadi presiden.
"Tapi di sini, itu dahsyat sekali. Jadi, ketika Pak Matori ngikut di PDIP. Gus Dur kaya sendirian di sini, tapi isinya sudah masuk ke Gus Dur," kata KH. Marsudi di dalam kanal YouTube Padasuka TV.
Jadi, menurutnya kembali bahwa pada waktu itu, sudah disiapkan siapa pejabat yang akan memimpin Ketua MPR, Ketua DPR, dan seterusnya itu sudah clear.
KH. Marsudi pun mengaku bahwa momen pemilihan presiden kala itu pun ikut atau terlibat dari awal proses sampai Gus Dur menjadi presiden.
Kemudian sesudah menang pada saat pemilihan, KH. Marsudi menceritakan lagi sewaktu Gus Dur dan kawan-kawan pertama kalinya masuk istana di waktu malam sesudah pemilihan, kira-kira jam sepuluhan.
"Nah, ketika di mobil, Gus Dur ngomong begini kepada saya, itu nanti Bu Mega jadi Wapres," kata KH. Marsudi.
Menurutnya, ketika di dalam mobil lalu setelah sesampainya di istana pun berpikir bagaimana caranya menyampaikan hal semacam itu kepada Megawati.
"Nah, nyuruh orang berangkat ke sana (tempat Megawati) katanya menurut informasi yang pertama, belum mau," ujarnya.
"Nah, setelah gitu, ngutus lagi orang, kira-kira mau, tapi PDIP tidak akan mencalonkan untuk jadi Wapres. Nah, kemudian yang mencalonkannya PKB," tambah ulama yang memakai kopiah hitam itu.
Artikel Terkait
Panda Nababan: Megawati Jadi Presiden itu Kecelakaan, Buka-bukaan Soal Pemakzulan Gus Dur
UU ITE Pencemaran Nama Baik Bakal Dihapus, Sejarahnya Ternyata Produk Era Presiden Gus Dur
Masa Kelam Megawati Dibungkam Soeharto, Trah Soekarno Ini Keluarkan Perintah Mengagetkan
Sepak Terjang Politik Megawati, Pantas Jadi Sosok Penerus Trah Soekarno
Sempat Heboh Karya Ilmiah Megawati, Netizen: Muji Diri Sendiri