HARIANHALUAN.COM - Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto hadir di acara Reuni 212 di Masjid At-Tin pada Jumat, 2 Desember 2022 dini hari.
Anggota keluarga Cendana itu mengaku bersyukur bisa mengikuti kegiatan tersebut.
Mulai dari salat Tahajud dan salat Subuh berjamaah, hingga tausiyah agama.
"Alhamdulillah, saya bisa ikut Reuni 212 lagi, jadi nostalgia 2016 dulu ya. Alhamdulillah antusiasme masyarakat masih banyak yang doa di sini," ucapnya kepada wartawan.
Baca Juga: Sejarah dan Tema dalam Peringatan Hari Panyandang Disabilitas Internasional 2022
Sebagaimana dikutip HarianHaluan.com dari laman wikidpr.org, Titiek Soeharto lahir di Semarang, 14 April 1959.
Dia adalah putri ke-4 dari mantan Presiden RI ke-2, Soeharto dan mantan istri dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Titiek Soeharto lulus dari SMA 3 Jakarta pada 1974–1977 dan lulus S1 Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok pada 1978–1985.
Titiek Soeharto adalah seorang pengusaha di berbagai bidang industri.
Baca Juga: Grup E Piala Dunia 2022, Gol Kedua Jepang yang Kontroversi HinggaJerman Terpaksa Pulang Kampung
Dia sempat menjabat sebagai Komisaris dari PT.Bursa Efek Jakarta (1995-1998), sebagai Komisaris di PT. Mekar Unggul Sari sejak 1994 (rekreasi dan tanaman) dan juga Komisaris di PT. Surya Citra Media (televisi) dari 2005-2015.
Sebagai anggota dari trah Soeharto, Titiek tidak asing lagi dengan dunia politik.
Ayahnya, Presiden Soeharto, adalah pendiri dari Partai Golongan Karya (Golkar).
Pada masa pemerintahan ayahnya (1966-1998), Presiden Soeharto dikenal sebagai Presiden yang dekat dengan petani dan rakyat.
Artikel Terkait
Ketakutan Soeharto pada Megawati, Oposisi dari Trah Soekarno dan Lenyapnya Para Dalang Belakang Layar
Soeharto Jokowi Sama Pendendamnya tapi Lebih Ngeri Sekarang, Rizal Ramli: Hati hati Urusan dengan Joko Widodo
Masa Kelam Megawati Dibungkam Soeharto, Trah Soekarno Ini Keluarkan Perintah Mengagetkan
Hadiri Reuni PA 212, Habib Rizieq Baca Doa Menggelegar untuk Soeharto
Masjid At Tin, Bukti Romantisme Soeharto untuk Sang Istri, Ini Makna di Baliknya