Optimalisasi PRB, BPJS Kesehatan Padang Bersinergi dengan FKTP dan FKRTL

HARIANHALUAN.COM - Dalam rangka memantau pelaksanaan Program Rujuk Balik (PRB) di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), BPJS Kesehatan Cabang Padang melakukan monitoring dan optimalisasi Program PRB dengan FKRTL bersama Personal In Charge (PIC) di 27 rumah sakit yang berada di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Padang.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan Cabang Padang, Frizky Arlind menjelaskan tujuan dari kegiatan pertemuan ini untuk mengoptimalkan peran FKRTL dalam pelaksanaan program rujuk balik khusus pasien penyakit kronis (penyakit jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Epilepsy, Skizofren, Stroke dan Sindrome Lupus Eritematosus). PIC PRB yang akan mendaftarkan peserta peserta penderita penyakit kronis melalui aplikasi harus memastikan bahwa peserta tersebut layak terdaftar PRB dengan memastikan 3B yaitu benar diagnosanya, benar kondisinya stabil dan benar obatnya.

“Tidak semua pasien kronis yang berobat di rumah sakit terdaftar sebagai peserta PRB, karena PRB merupakan program pelayanan kesehatan yang hanya diberikan kepada pasien penyakit kronis tertentu yang telah dinyatakan benar diagnosanya, benar kondisinya stabil dan benar obatnya, yang asuhan keperawatan jangka panjang dan masih memerlukan pengobatan yang dilaksanakan di FKTP. Validasi tersebut harus diperhatikan, kondisinya stabil oleh dokter spesialis/subspesialis di FKRTL,” ujar Frizky.

Lebih lanjut Frizky menyampaikan apresiasinya kepada FKRTL yang telah melaksanakan PRB pada tahun 2021, sebanyak 1385 peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah memanfaatkan Program PRB tersebut.

Diharapkan dukungan penuh dari FKRTL dalam melaksanakan PRB. Adanya program ini diharapkan kepuasan Peserta JKN semakin meningkat.

“Saya mengapresiasi kepada FKRTL yang telah berkomitmen melaksanakan PRB. Dengan PRB tujuannya untuk mempertahankan kondisi kesehatan peserta dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi penyakit. Selain itu, diharapkan meningkatkan kepuasan peserta JKN. Karena jika sudah terdaftar PRB, maka akses untuk mendapatkan layanan kesehatan termasuk pelayanan obat lebih mudah,” ujar Frizky.

Salah satu narasumber, Kepala Unit Farmasi Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang, Meta Sukmawardani menyampaikan adanya beberapa tantangan dalam pelaksanaan PRB di lapangan.

Namun pihaknya akan melaksanakan seoptimal mungkin sehingga kondisi pasien tetap stabil. Dia berharap, keberhasilan program ini didukung dengan ketersediaan obat.

“Kami menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan BPJS Kesehatan Cabang Padang, kita mendukung, kegiatan ini sebagai wadah kita untuk konsultasi kendala yang terjadi di lapangan dan berbagi informasi pelaksanaan PRB di berbagai daerah. Bersama kita bahas dan evaluasi sehingga kita dapat menghasilkan persamaan persepsi dan solusi terbaik,” ujar Meta.