Kisah Kesetiaan Wakil Komandan Tjakrabirawa, Paspampres di Masa Soekarno pada Malam G30S PKI

- Sabtu, 3 Desember 2022 | 17:43 WIB
Kesaksian wakil komandan resimen Tjakrabirawa atas trah Soekarno pada malam G30S PKI (Kepustakaan Presiden perpusnas.go.id)
Kesaksian wakil komandan resimen Tjakrabirawa atas trah Soekarno pada malam G30S PKI (Kepustakaan Presiden perpusnas.go.id)

HARIANHALUAN.COM - Siapa yang menyangka, pasukan khusus untuk mengawal presiden ternyata mengkhianati trah Soekarno. Namun, masih ada prajurit dari satuan cikal bakal paspampres ini yang masih mengabdi pada sang Proklamator.

Maulwi Saelan, Wakil Komandan Resimen Tjakrabirawa, badan sebelum paspampres, ini terkenal setia dengan trah Soekarno.

Bahkan, ketika sang ketua, Letnan Kolonel Untung berkhianat, Maulwi tetap setia dan tidak pernah lepas dari sisi trah Soekarno. Ia terus teguh pada tugas pengawalan, sama seperti mandat paspampres saat ini.

Baca Juga: Laksamana Yudo Bocorkan Calon KSAL: Harus Bintang Tiga

Maulwi menuliskan pada bukunya "Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66: Kesaksian Wakil Komandan Tjakrabirawa", pada malam tragedi G30S PKI.

Ia menyatakan betul kalau dirinya tidak pernah meninggalkan sisi Soekarno. Saat itu, Bung Karno sedang menghadiri acara Penutupan Musyawarah Nasional Kaum Teknisi Indonesia.

Maulwi pun bercerita kalau Letkol Untung masih bertugas memimpin pengamanan di sekitar Istora Senayan. Ia pun terkejut tiba-tiba malamnya Letkol Untung sudah di Lubang Buaya dan menyusun peristiwa yang mengubah sejarah bagi seluruh bangsa.

Baca Juga: Tertarik Melamar di Rekrutmen Kementerian BUMN Batch 2? Ada 890 Lowongan, Cek Syarat Tahapannya di Link Ini

Kesaksian Maulwi soal dirinya yang tidak pernah meninggalkan sisi Bung Karno disebutkan ketika ia menjalani pemeriksaan atas pengusutan kasus G30S oleh Tim Pemeriksa Pusat yang dibentuk pemerintah saat itu.

Ia bersaksi kalau adegan yang di Kolonel KKO Bambang Widjanarko merupakan tambahan dan tidak terjadi di lapangan.

Menurut kesaksian Bambang, Bung Karno disebut menerima sebuah surat pada pukul 22.00. Diceritakan, surat itu dititipkan oleh Letkol Untung kepada Sogol, anggota tim kebersihan, untuk menyerahkan surat kepada Presiden.

Baca Juga: Anies Baswedan Mendarat di BIM, Fadly Amran Pasangkan Deta sebagai Simbol Pandeka Minang

Disebutkan juga, kalau Presiden sempat pergi ke toilet untuk menerima surat dari Sogol meski tetap diikuti oleh para pengawal pribadinya yaitu, Mangal Martowidjojo (Komandan Detasemen Pengawal Pribadi) dan dirinya, Maulwi Saelan.

Dalam pemeriksaan, Maulwi pun menyebut kalau isi surat yang dimaksud Bambang direkayasa Bambang juga.

Halaman:

Editor: Nova Anggraini

Sumber: Maulwi Saelan Buku "Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66: Kesak

Tags

Artikel Terkait

Terkini

IMF Peringati Lebanon Dalam Kondisi Berbahaya

Jumat, 24 Maret 2023 | 13:39 WIB
X