Kisah Unik Paspampres di Zaman Gus Dur, Ada yang Jaga Sambil Wiridan Juga

HARIANHALUAN.COM - Salah satu hal yang sedang disoroti oleh publik sekarang ini, yaitu Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Namun jika melihat ke belakang, tentu dalam tahun ke tahun, bulan ke bulan, Paspampres terus mengalami perjalanan dalam pengamanan presiden hingga saat ini.

Berbicara mengenai sejarah, tidak ada salahnya jika kembali lagi ke zaman Presiden RI ke-4 Dr. K.H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur yang sewaktu itu tentu banyak juga rintangan dan tantangannya untuk Paspampres.

Baca Juga: Sepenggal Kisah Paspampres yang Ikut Kewalahan Hadapi Para Istri Bung Karno 

Dihimpun dari beberapa sumber, kisah-kisah unik pun tercipta dan semua itu menjadi salah satu kenangan yang mungkin saja bisa dikenang atau diceritakan kepada khalayak ramai.

1. Paspampres melakukan wiridan

Hal semacam ini mungkin salah satu yang sulit ditemui lagi di zaman ini! Namun sewaktu masa pemerintahan Gus Dur, hal semacam itu pun bisa terasakan dari cerita yang dikeluarkan oleh Inayah Wulandari, putri bungsu Gus Dur.

Inayah menceritakan bahwa ia mengingat lagi tentang masa bersejarah ketika Gus Dur diturunkan dari kursi presiden ketika itu. Ia masih mengingat dan menceritakan ketika Megawati akan dilantik untuk menggantikan posisi sang ayah.

Baca Juga: Kisah Kesetiaan Wakil Komandan Tjakrabirawa, Paspampres di Masa Soekarno pada Malam G30S PKI

Kemudian, Inayah juga menceritakan bahwa momen seperti itu adalah momen yang selalu ia ingat. Bahkan, pada momen itu pun Inayah menyempatkan diri dan ditemani oleh para staf istananya untuk membeli Nasi Padang.

Namun setelah selesai, ia balik lagi membawa plastik Nasi Padang lalu ada Paspampres yang berkata, "Kami ada di belakang keluarga."

Kemudian, ia pun menceritakan bahwa pada saat itu juga para Paspampres itu menjaga istana sambil wiridan atau dzikir dan mungkin menurutnya itu sudah ketularan dari presidennya yang merupakan seorang kiai.

Baca Juga: Menilik Rapor Cantik Paspampres di Masa Presiden Soekarno

2. Paspampres mendapatkan kabar pesawat Gus Dur akan dihadang massa, tapi tetap saja berlangsung aman