Tak Cuma Amankan Presiden, Paspampres di Zaman Soekarno Kawal Terduga Komunis Lari dari Indonesia

- Minggu, 4 Desember 2022 | 11:15 WIB
Saat trah Soekarno larikan terduga Komunis dibantu paspampres  (Kepustakaan Presiden perpusnas.go.id)
Saat trah Soekarno larikan terduga Komunis dibantu paspampres (Kepustakaan Presiden perpusnas.go.id)

HARIANHALUAN.COM - Tugas seorang paspampres untuk selalu mendampingi Presiden dan Wapres sudah ada buktinya saat badan spesial itu dibentuk untuk melindungi Trah Soekarno Hatta.

Ketika zaman masih genting dan percobaan pembunuhan terus melanda Trah Soekarno Hatta, lahirlah pasukan semacam paspampres untuk mengawal mereka.

Sebelum Trah Soekarno jatuh dari kursi pemerintahan, resimen Tjakrabirawa menjadi paspampres saat itu.

Baca Juga: Miris! 67 Anak di Kota Bekasi Terjangkit HIV/AIDS

Meski sejarah pernah mencatat pengkhianatan badan yang belum bernama paspampres itu kepada Trah Soekarno, masih ada orang-orang yang setia pada Bapak Proklamator ini.

Salah satu pengawal setia yang selalu berada di lingkungan Trah Soekarno adalah Maulwi Saelan, Wakil Komandan Resimen Tjakrabirawa.

Dikutip harianhaluan.com dari buku yang ditulis Maulwi "Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66: Kesaksian Wakil Komandan Tjakrabirawa",

Baca Juga: 7 Tips Evakuasi Diri Ketika Gempa, Bisa Coba Metode Triangle Of Life

Tugasnya sebagai paspampres terkadang tidak selalu terpaku pada anggota keluarga Trah Soekarno.

Maulwi bercerita soal tugas yang didapatnya langsung dari Bung Karno. Saat itu, G30S PKI sudah terjadi dan menurut anggota paspampres ini, kekuasaan Presiden sudah sangat tidak dihargai.

Perburuan masyarakat yang diduga komunis dilakukan besar-besaran oleh militer dan salah satu staf Soekarno terancam nyawanya.

Baca Juga: Tasikmalaya Gempa, Tiga Kali Guncang dalam Enam Jam Minggu 4 Desember 2022, Kamu Terasa Nggak

Seorang staf pembantu pribadi Trah Soekarno yang merangkap penerjemah Bahasa Mandarin berada dalam bahaya. Ia bernama Sze Tu Mei Sen.

Ancaman penculikan bahkan pembunuhan Mei Sen diketahuinya langsung dari seorang kawan dali KOSTRAD dan KODAM JAYA.

Halaman:

Editor: Nova Anggraini

Sumber: Maulwi Saelan Buku "Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66: Kesak

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X