Peran Sze Tu Mei Sen menjadi krusial untuk mencairkan kembali jalinan kedua negara yang pernah diakrabkannya saat menemani trah Soekarno.
Baca Juga: 5 Kuliner Khas Cianjur yang Menggoyang Lidah, Nomor 4 Belum Banyak yang Tahu
Soeharto yang sangat benci komunis mengesampingkan ideologisnya atas nama hubungan dagang. Hubungan Indonesia dan RRC pun kembali terjalin meski diplomatik keduanya belum mencair betul.
Ketika dahulu nyawa Sze Tu Mei Sen diancam oleh rezim Soeharto, kesalahan utamanya hanya menjadi staf pembantu Soekarno yang membantu pertalian persahabatan dengan RRC.
Ia yang tidak terlibat banyak justru harus dilarikan ke luar negeri setelah berita penculikan dibocorkan oleh kawan dari Kostrad dan Kodam Jaya.
Baca Juga: Perlawanan Prajurit Wanita Kostrad Tolak Disentuh Diraba Dicium Mayor Inf BF Perwira Paspampres
Bung Karno yang mengetahui rencana penculikan Mei Sen pun segera mengambil tindakan dan mengatur semuanya agar penerjemah Bahasa Mandarin ini bisa keluar dari Indonesia.
Ketika percobaan pertama digagalkan oleh militer, Maulwi yang mengawal Mei Sen secara pribadi pada percobaan kedua pun berhasil dengan baik.
Saat itu, Mei Sen juga merangkap sebagai Sekretaris Tim Kesehatan Presiden RI. Ia ditugaskan untuk menyusul Dokter Pribadi Bung Karno, Dr. Lauw Ing Tjong untuk berangkat ke Eropa mencari obat untuk sang Proklamator.
Tim dokter Presiden Soekarno yang juga didatangkan dari RRC pun otomatis dicurigai terlibat dalam G30S PKI oleh militer. Mereka pun diupayakan segera keluar dari wilayah Republik Indonesia agar selamat.(*)
Artikel Terkait
Bukan Soekarno, Ini Mantan Presiden yang Tetap Dijaga Paspampres Meski Sudah Lengser
Pelarian Soekarno Hatta ke Yogyakarta, Saksi Cikal Bakal Pengawalan, Sebelum Ada Paspampres
Guntur Abangnya Megawati Tegas, Capres Nggak Harus Trah Soekarno
Menilik Rapor Cantik Paspampres di Masa Presiden Soekarno
Kisah Kesetiaan Wakil Komandan Tjakrabirawa, Paspampres di Masa Soekarno pada Malam G30S PKI