HARIANHALUAN.COM - Gunung Semeru erupsi, muntahkan awan panas sejauh 7 km dari puncak pada Sabtu 3 Desember 2022, menurut informasi BNPB.
Informasi letusan Gunung Semeru didapat dari sebuah video yang menunjukkan aktivitas awan panas hingga hujan abu terjadi di sekitar.
Status Gunung Semeru dinyatakan awas, setelah hujan abu yang mengguyur di Desa Besuk Kobokan dan Kali Lanang yang jauhnya 19 kilometer dari puncak.
Tidak hanya kali ini saja Gunung Semeru mengeluarkan awan panas. Gunung Semeru memiliki catatan panjang sejarah erupsi yang terekam sejak 1818.
Dirangkum harianhaluan.com dari BNBP, berikut sejarah letusan Gunung Semeru yang perlu kamu ketahui.
Pada 1818 sampai dengan tahun 1913, tidak banyak informasi yang terdokumentasikan terkait letusan Gunung Semeru.
Barulah dimulai sejak 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang.
PVMBG atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyebutkan lelehan lava terjadi di sepanjang periode 21 September 1941 hingga Februari 1942.
Saat itu letusan sampai di lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter. Material vulkanik hingga menimbun pos pengairan Bantengan.
Selanjutnya beberapa aktivitas vulkanik tercatat beruntun pada tiap tahun 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 - 1957, 1958 - 1960. Tak berhenti sampai situ, Gunung Semeru termasuk salah satu gunung api aktif yang masih melanjutkan aktivitas vulkaniknya.
Seperti pada 1 Desember 1977, guguran lava menghasilkan awan panas guguran dengan jarak hingga 10 km di Besuk Kembar, Jawa Timur.
Volume endapan material vulkanik yang teramati mencapai 6,4 juta m3. Awan panas juga mengarah ke wilayah Besuk Kobokan. Saat itu sawah, jembatan dan rumah warga rusak.
Aktivitas vulkanik berlanjut dan tercatat pada 1978-1989.
PVMBG juga mencatat aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada 90-an, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008.
Pada 2008, tercatat beberapa kali erupsi, yaitu pada rentang 15 Mei hingga 22 Mei 2008. Teramati pada 22 Mei 2008, empat kali guguran awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan dengan jarak luncur 2.500 meter.
Menurut data PVMBG, aktivitas Gunung Semeru berada di kawah Jonggring Seloko. Kawah ini berada di sisi tenggara puncak Mahameru.
Sedangkan karakter letusannya, Gunung Semeru ini bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3-4 kali setiap jam.
Artikel Terkait
Gunung Semeru Erupsi, BNPB: Awan Panas 7 Km
Erupsi Gunung Semeru Terjadi Lagi, Ini Deretan Letusan Sejak 200 Tahun Lalu
Rekam Jejak Aktivitas Gunung Semeru November - Desember 2022
Gunung Semeru Erupsi, Suasana di Desa Gelap Gulita dan Hujan Abu
Status Gunung Semeru Naik ke Level Awas