HARIANHALUAN.COM - Beberapa elit Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sepertinya tak ingin kekuasaan lepas dari keturunan Bung Karno atau Trah Soekarno.
Dugaan itu diperkuat karena sampai kini para elit PDIP hanya memperbolehkan Trah Soekarno sebagai pemimpin partai politik tersebut.
Banyak yang menduga, salah satu caranya adalah dengan membentuk Dewan Kolonel yang bertujuan untuk mendukung dan menaikkan elektabilitas Puan Maharani diajang Pilpres 2024.
Selain itu, Dewan Kolonel ini akan melakukan tugas membuat nama Puan Maharani seharum mungkin di ranah daerah pemilihan (dapil).
Baca Juga: Mengenal Dewan Kolonel, Misi Khusus Elit PDIP untuk Trah Soekarno
Pembentukan Dewan Kolonel ini dibentuk karena kekhawatiran nasib partai jika kekuasannya bukan dari Trah Soekarno.
Koordinator Dewan Kolonel, Trimedya Pandjaitan menyarakan bahwa ia bersama kader lainnya khawatir jika bukan Trah Soekarno, nasib PDIP akan buruk.
Trimedya mengaku bahwa ia belajar dengan apa yang terjadi pada Partai Golkar. Semua tahu bahwa partai yang identik dengan warna kuning tersebut diperjuangkan dari nol oleh Soeharto.
Namun, saat ini elit dan pemimpin partai Golkar diisi bukan dari golongan keturunan Soeharto. Hal itulah yang ditakutkan oleh Dewan Kolonel.
Baca Juga: Pengamat Sebut Target 20 Persen Golkar Bisa Tercapai Jika Disokong Efek Ekor Jas
Kekhawatiran ini ternyata juga sudah terjadi pada tahun 2014, saat itu Sekretaris Jenderal PDIP, Tjahjo Kumolo mewanti-wanti akan pentingnya kelanjutan Trah Soekarno.
Saat itu, Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa selama PDIP masih hidup, selama itu pula tak boleh dilepaskan dari keturunan Soekarno.
Tjahjo Kumolo pada saat itu beralasan bahwa PDIP masih perlu perekat untuk menyatukan visi dan misi seluruh kadernya.
Bahkan ia menegaskan, jika bukan dari keturunan Bung Karno, maksimal menjabat sekretaris jenderal saja sudah cukup. (*)
Artikel Terkait
5 Rekomendasi Tablet Gaming Murah Harga 2 Jutaan, Nomor 3 Wajib Dicoba
7 Fakta Menarik Soal Jam Gadang Bukittinggi, Ternyata Dibangun Sebagai Hadiah dari Ratu Belanda
Pantas Trah Soekarno Dijaga Kuat, Tak Ingin Nasibnya Seperti Soeharto di Golkar
Kembali ke Cianjur, Jokowi Pastikan Rekonstruksi Dimulai dan Bantuan Tepat Sasaran
Mengenal Cincin Api Pasifik yang Menyebabkan Indonesia Rawan Gempa dan Gunung Meletus