HARIANHALUAN.COM - Pernah menjadi orang nomor satu di Republik Indonesia, membuat Soekarno memiliki banyak relasi dengan para petinggi dari luar negeri. Fidel Castro menjadi salah satu pemimpin negara yang dikenal akrab dan dekat dengan Presiden ke-1 Republik Indonesia itu.
Kedekatannya dengan Soekarno tak perlu diragukan lagi. Mereka bahkan pernah bertukar hadiah saat bertemu di tahun 1959.
Kala itu, Fidel melakukan kunjungan ke Jakarta untuk membicarakan misi dagang dengan Indonesia. Di kesempatan itu pula, mereka berdua saling bertukar kado.
Baca Juga: Selain Semeru, Masyarakat Diminta Waspadai Aktivitas 3 Gunung Aktif Lainnya Saat Ini
Fidel memberikan cerutu Kuba kepada sang proklamator sementara Bung Karno membalasnya dengan memberikan keris dan kopiahnya.
Memiliki nama lengkap Fidel Alejandro Castro Ruz, pria ini merupakan seorang revolusioner dan salah satu politisi dari Kuba. Dirinya menjabat sebagai pemimpin Kuba dari tahun 1959 sampai dengan 2008.
Pada masa pemerintahannya itu, sejak 1959 sampai 1976, ia menjabat sebagai perdana menteri Kuba. Baru kemudian ia mulai menjabat sebagai Presiden Kuba di tahun 1976 dan mundur pada 24 Februari 2008 karena alasan kesehatan.
Baca Juga: Status Gunung Semeru Naik ke Level Awas, Gubernur Khofifah Minta Masyarakat Segera Evakuasi Diri
Fidel Castro menempati urutan ketiga di dunia sebagai pemimpin negara terlama setelah Ratu Elizabeth dari Inggris dan Raja Thailand. Pada 2006, Fidel menyerahkan kekuasaannya pada Raul Castro yang merupakan saudaranya, setelah dirinya menjalani operasi usus buntu. Kemudian, baru di tahun 2008, kepemimpinannya resmi diberikan kepada Raul.
Fidel merupakan seorang komunis sejati. Harian Haluan mengutip dari laman repository.umy.ac.id, selain berhasil menjatuhkan rezim diktator Batista, Fidel berharap, terjadinya revolusi ini dapat membawa perubahan yang signifikan bagi Kuba dan tentunya bisa membawa negara tersebut menjadi lebih baik.
Baca Juga: 58 Pesepeda Berpacu di Padang Panjang Climb Challenge 2022
Sosoknya yang berkarisma, membuat mayoritas rakyat Kuba memberikan dukungan penuh terhadapnya. Ditambah lagi, sosok Fidel yang juga pemberani setelah melakukan revolusi dan melawan Amerika Serikat dirasa mengerti akan penderitaan yang dialami rakyat Kuba.
Tak hanya dari rakyatnya, Fidel juga mendapatkan dukungan dari pihak luar seperti Uni Soviet. Pada masa itu, Uni Soviet dan Amerika Serikat tengah melakukan Perang Dingin dan saling berlomba untuk menyebarkan pengaruh serta membentuk aliansi dengan negara-negara lainnya.
Artikel Terkait
Fakta Sejarah Kekuasaan Soeharto di Indonesia, Bermula dari Perintah Soekarno Melalui Supersemar
Mengenal Guntur Soekarnoputra, Si Sulung yang Memilih Tak Berpolitik dari Trah Soekarno
Mengenal Dewan Kolonel, Misi Khusus Elit PDIP untuk Trah Soekarno
Pantas Dijuluki Poliglot, Soekarno Ternyata Kuasai 10 Bahasa Dunia Dari Melayu Hingga Jepang
Pantas Trah Soekarno Dijaga Kuat, Tak Ingin Nasibnya Seperti Soeharto di Golkar