Mengulik Sosok Prabowo dan Hasyim Muzadi, Dua Pasangan Megawati yang Gagal Lanjutkan Trah Soekarno

- Senin, 5 Desember 2022 | 13:46 WIB
Megawati dan Prabowo paslon di Pilpres 2009, Megawati dan Hasyim Muzadi paslon di Pilpres 2004.
Megawati dan Prabowo paslon di Pilpres 2009, Megawati dan Hasyim Muzadi paslon di Pilpres 2004.

HARIANHALUAN.COM - Megawati Soekarnoputri mengikuti pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) sebanyak dua kali dalam Pemilu 2004 dan Pemilu 2009. Dua kali juga ia menggandeng dua sosok yang berbeda sebagi pasangannya di pilpres, yaitu  Hasyim Muzadi dan Prabowo Subianto.

Kenapa Megawati memilih dua sosok yang berbeda ini? Hasyim Muzadi diketahui sebagai tokoh agama dan Prabowo Subianto sebagi pensiunan Letnan Jenderal TNI dan pengusaha.

Baca Juga: Prananda Prabowo, Kakak Puan Maharani yang Digadangkan akan jadi Calon Presiden Indonesia

Mereka dipertemukan dalam dunia politik, sehingga merasa mantap maju pilpres. Inilah rangkuman hubungan Megawati dengan Hasyim Muzadi dan Prabowo Subianto.

1. Hubungan Megawati dan Hasyim Muzadi.

K.H. Ahmad Hasyim Muzadi atau Hasyim Muzadi dikenal sebagai aketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) selama dua periode 1999 hingga 2004 dan periode 2005 dan hingga 2010.

Baca Juga: Keluarga Cendana Jadi Beking Reuni 212, Sosok Janda Prabowo Jadi Sorotan

Pada era kepemimpinanya di NU, ia menerbitkan risalah Nadhlatul Ulama melalui media online, menyelenggarakan konferensi cendikiawan tingkat dunia atau International Conference of Islamic Scholars (ICIS) hingga membentuk Pengurus Cabang Istimewa NU di luar negeri.

Ia berperan sebagai Sekrearis Jenderal (Sekjen) di ICIS, tentu adanya ICIS hasil kerja sama NU dengan Kementerian Luar Negeri.

Dengan terjunnya ia ke politik bersama Megawati, banyak mendapatkan protes dari kalangan NU karena dianggap melakukan politik praktis.

Oleh karena itu jabatannya si PBNU langsung dinonaktifkan.

Alasan Megawati memilih Hasyim Muzadi karena ia bisa membawa pesan kedamaian.

"Beliau sosok yang mampu menciptakan suasana damai di tengah berbagai perbedaan. Selain dikenal pandangannya yang moderat, toleran dan penuh welas asih, Kiai Hasyim juga mampu menjadikan diri beliau sebagai jembatan persaudaraan umat beriman. Berbagai tokoh agama dan kepercayaan merasakan kebijaksanaan beliau," kata Megawati melalui keterang tertulis yang dibacakan oleh Sekjen DPP PDIP saat itu Hasto Kristiyanto, sebagaimana dikutip Harianhaluan.com melalui Antaranews.com, 16 Maret 2017,

Namun, Megawati dan Hasyim Muzadi harus mengalami kekalahan dari pasangan SBY dan Jusuf Kalla di Pemilu 2004.

Halaman:

Editor: Milna Miana

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X