Intip Megahnya Pura Mandara Giri, Pura Tertua dan Sakral di Gunung Semeru

- Senin, 5 Desember 2022 | 14:07 WIB
Padmanaba, Bangunan Pokok yang tersuci di Pura Mandara Giri Semeru.
Padmanaba, Bangunan Pokok yang tersuci di Pura Mandara Giri Semeru.

HARIANHALUAN.COM - Pura Mandara Giri Semeru Agung yang terletak di kawasan kaki Gunung Semeru dikabarkan dalam keadaan aman.

Meskipun gunung berapi tertinggi di Jawa itu mengalami erupsi dan mengeluarkan semburan abu serta awan panas pada Minggu, 4 Desember 2022, namun arah erupsi tidak menuju ke lokasi pura terbesar di Jawa Timur itu.

Baca Juga: Gunung Semeru Masih Erupsi, Masyarakat Diimbau Lakukan Hal Ini

Kekhawatiran tentu melanda khususnya umat Hindu di daerah sekitar Semeru pasca erupsi. Tak heran sebab Pura Mandara Giri punya sejarah panjang hingga menjadi kebanggaan umat Hindu.

Pura Mandara Giri Semeru Agung terletak di kaki gunung Semeru. Tepatnya di Jalan Serma Dohir, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang - Jawa Timur.

Baca Juga: Sejumlah Media Asing Ini Ikut Soroti Dahsyatnya Erupsi Gunung Semeru

Dilansir dari Situs Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Jawa Timur, konon Pura Mandiri Giri Semeru Agung dikenal sebagai tempat sakral dan dituakan kerajaan-kerajaan Hindu Bali.

Meskipun baru dibangun tahun 1986, keberadaanya menjadi perhatian umat Hindu dari berbagai tempat, khususnya penganut Hindu Bali.

Semula dibangun di atas tanah pekarangan seluas 20 x 60 meter atas bantuan seseorang. Setelah tiga tahun, areal tanah yang disediakan oleh panitia pembangunan sekitar dua hektar.

Biaya pembangunan fisik pura mencapai Rp 1 miliar lebih. Biaya pembangunan itu didapat dari para penderma umat Hindu di Lumajang dan Bali, serta bantuan dari umat Hindu lainnya.

Pura yang berada di lereng sebelah timur Gunung Semeru itu dibangun secara bertahap. Mula-mula dibangun padmasana, tempat paling suci untuk sembahyang yang berbentuk seperti gunungan, menghadap ke timur.

Kemudian dipindah agak ke utara, dengan tetap menghadap ke timur, yang selanjutnya diubah menjadi menghadap selatan agar tidak membelakangi Gunung Semeru.

Kini bangunan fisik pura sudah dilengkapi dengan candi bentar (apit surang) di jaba sisi, dan candi kurung (gelungkuri) di jaba tengah.

Di areal ini dibangun bale patok, bale gong, gedong simpen, dan bale kulkul. Ada juga pendopo, suci sebagai dapur khusus dan bale pertandingan.

Halaman:

Editor: Milna Miana

Sumber: disperpusip.jatimprov.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X