Nama Semeru Ternyata Punya Makna Begini, Pantas Bikin Merinding

- Senin, 5 Desember 2022 | 14:43 WIB
Perbedaan Kawah Gunung Semeru dan Gunung Merapi (Alpian Ansor Abdul Rahman)
Perbedaan Kawah Gunung Semeru dan Gunung Merapi (Alpian Ansor Abdul Rahman)

 

HARIANHALUAN.COM - Gunung Semeru yang tengah erupsi besar dengan status terkini awas, tengah menjadi perhatian masyarakat pulau Jawa Khususnya.

Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut ini, menjadi salah satu gunung berapi paling aktif dan memiliki riwayat letusan yang cukup dahsyat.

Semeru sendiri merupakan penamaan yang diambil dari bahasa sanksekerta yakni Meru yang memiliki arti Pusat Jagat Raya. Dalam bahasa jawa Semeru juga bisa berarti Semeroe, Smeru dan Smiru dengan arti yang sama.

Baca Juga: Intip Megahnya Pura Mandara Giri, Pura Tertua dan Sakral di Gunung Semeru

Nama Semeru sendiri merupakan bagian dari penamaan puncak Gunung Semeru yang dikenal dengan Mahameru, dalam sanksekerta yakni Meru Agung yang artinya pusat jagad raya yang besar.

Tak ayal berdasarkan cerita masa lampau dalam babad tanah jawa, gunung Semeru menjadi salah satu gunung yang pusat atau pakunya pulau Jawa. Diartikan pusat penyeimbang pulau Jawa disebut berada di Semeru.

Arti nama Semeru dikutip HarianHaluan dari akun instagram @kemndikbud.ri, beberapa sebutan Semeroe, Smeru merupakan ejaan nama yang diambil dari peta Beschryving van de vulkanen Semeroe en Lamongan.

Baca Juga: Gunung Semeru Masih Erupsi, Masyarakat Diimbau Lakukan Hal Ini

Peta itu sendiri merupakan rute perjalanan dari Belanda pada abad ke-19 bernama peta Top van Den Semeroe (1879). Dijelaskan dalam peta jika Semeru merupakan nama dari gunung dan Mahameru merupakan namanya.

Dikutip dari buku 'Soe Hok Gie Sekali Lagi: Buku, Pesta, dan Cinta di Alam Bangsanya' karya Rudi Badil dkk, legenda mengenai asal usul Gunung Semeru dikatakan terdapat di dalam kitab kuno Tantu Pagelaran yang dipercaya dari abad ke-15.

Di dalam kitab kuno Tantu Pagelaran disebutkan, bahwa suatu saat Pulau Jawa mengapung terombang-ambing di lautan. Kemudian, Batara Guru yang dianggap sebagai sosok penguasa tunggal memerintahkan para dewa dan raksasa agar memindahkan Gunung Mahameru di India, untuk menjadikannya sebagai paku Pulau Jawa agar tidak terombang-ambing.

Baca Juga: Semeru Erupsi Lagi! Yuk Kenali Jenis Bahaya Letusan Gunung Api di Indonesia agar Lebih Waspada

Para dewa dan raksasa kemudian meletakkan Gunung Mahameru di bagian barat Pulau Jawa. Namun, disebabkan timur Pulau Jawa posisinya terjungkit ke atas, hingga akhirnya gunung tersebut dipindah ke bagian timur.

Dalam perjalanan pemindahannya, Gunung Mahameru berceceran dan membentuk beberapa gunung lainnya di Pulau Jawa. Pada saat diletakkan, posisinya miring ke utara sehingga ujung gunung ini dikisahkan dipotong dan potongannya diletakkan di barat laut. Potongannya ini disebut Gunung Pawitra yang sekarang ini dikenal sebagai Gunung Penanggungan.

Halaman:

Editor: Mufrod

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X