Perkembangan Terkini Gunung Semeru, Status Awas Sudah Puluhan Kali Erupsi

- Senin, 5 Desember 2022 | 15:11 WIB
Gunung Semeru (Foto:Pixabay.com) (Vita Agustiawati Putri)
Gunung Semeru (Foto:Pixabay.com) (Vita Agustiawati Putri)

HARIANHALUAN.COMGunung Semeru yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tepatnya di Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi pada Minggu 4 Desember 2022. Gunung Semeru erupsi setelah satu tahun yang lalu, tepat di tanggal yang sama 4 Desember 2021.

Pada hari ini, 5 Desember 2022, Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut mengalami sekitar 30 kali erupsi pada periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB.

Gunung Semeru biasa dikenal dengan sebutan Mahameru ini mengalami satu kali awan panas guguran dengan amplitudo 25 mm dan lama gempa 386 detik.

Baca Juga: Bejat! Pedagang Keliling di Karawang Perkosa ABG Berulang Kali dengan Diimingi Bakal Dinikahi

Abu vulkanik Gunung Semeru juga tercatat membubung tinggi dengan warna abu dan hitam pekat. Jarak pandang sangat terbatas karena abu sudah mulai turun ditambah turun hujan di sekitar lokasi.

“Dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Semeru dari ‘Siaga’ menjadi ‘Awas’ atau dari level III menjadi level VI, terhitung per pukul 12.00 WIB hari ini,” kata juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari yang dikutip harianhaluan.com dari BBC.Com pada Senin, 5 Desember 2022.

Baca Juga: 6 Wisata Menarik Sumatera Barat Versi Ria SW, Ada Jejak Sejarah dari Cerita Rakyat

Berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan saat Gunung Semeru berada pada status waspada, di antaranya:

1. Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG

2. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 KM dari puncak (pusat erupsi)

3. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 KM dari puncak.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Masih Anteng di Rp1 Jutaan, Berikut Daftar Lengkapnya

4. Tidak beraktivitas dalam radius 5 KM dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

5. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Halaman:

Editor: Ghoffarullah

Sumber: BNPB, BBC

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X