Awal Mula Terorisme Muncul di Indonesia, Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Soekarno

HARIANHALUAN.COM – Aksi teror kembali terjadi di Indonesia berupa bom bunuh diri dengan sasaran Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat pada Rabu, sekitar pukul 08.20 WIB.

Aksi terorisme sendir sejatinya bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Merunut sejarah, awal aksi terorisme di Tanah Air telah teridentifikasi pada masa perjuangan merebut kemerdekaan.

Aksi teror kembali mencuat ke permukaan dan menjadi perhatian khalayak ramai di era Reformasi, tepatnya saat kejadian bom Bali I pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002.

Bom Bali I masih membekas diingatan karena meninggalkan luka mendalam bagi bangsa Indonesia karena menyebabkan 203 korban jiwa yang sebagian besar adalah wisatawan asing.

Baca Juga: 3 Polisi Jadi Korban Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Begini Kondisinya

Baca Juga: Situasi Terkini Polsek Astana Anyar Bandung Setelah Bom Bunuh Diri

Baca Juga: Guru Wanita Bercadar yang Terobos Istana Negara Kini Berstatus Tersangka Terorisme

Tercatat, ada tiga rangkaian pengeboman Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali dan  di dekat kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat.

Sebelum kejadian bom Bali I, aksi terorisme lebih membidik properti negara. Namun setelah aksi teror di Bali itu, target terorisme sedikit bergeser dengan menyasar warga sipil warga negara Indonesia, dan warga negara asing.

Hal inilah yang menyebabkan aksi teror pasca bom Bali sering disebut ‘Terorisme Baru’.

Atas kejadian itu, pemerintah dan penegak hukum seakan terbangun dari tidur dan mulai serius dalam hal penanganan terorisme di tataran nasional.

Beragam lembaga dan institusi pun mulai dibentuk, termasuk pula regulasi untuk menangani dan meredam aksi terorisme di Indonesia.

Baca Juga: Teror Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Ridwan Kamil Ingatkan Peran RT RW

Baca Juga: Serangan Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar Bandung, Berikut Aksi Teror yang Menyasar Kantor Polisi