'Ritual' Unik Bung Karno Sebelum Menyalakan dan Matikan Rokok

- Rabu, 7 Desember 2022 | 19:45 WIB
Soekarno
Soekarno

HARIANHALUAN.COM - Rokok masih menjadi penyumbang pajak terbesar di Indonesia. Meski harganya terus naik, para penikmat rokok tetap rela merogoh kantong untuk membelinya.

Tahukah kamu, kalau Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia ke-1 ini juga merupakan seorang perokok?

Dalam berbagai kesempatan, Bung Soekarno kerap terlihat tengah menghisap sebatang rokok. Beliau memang dikenal sebagai perokok aktif, sama seperti perokok lain yang hobi menghisap rokok sehabis makan pagi, siang, dan malam.

Baca Juga: Mengenal Sejarah dan Nama Asli KUHP Sejak Era Soekarno

Tapi, Bung Karno juga punya kebiasaannya sendiri. Harian Haluan mengutip dari okezone.com, sang Proklamator selalu menyantap buah sebagai hidangan pencuci mulutnya sebelum mulai menyalakan rokoknya.

Kebiasaan lainnya yaitu, ia selalu mematikan rokoknya ketika baru menghisap setengah batang. Dari sini terlihat, sepertinya memang Bung Karno bukanlah pecandu atau perokok berat.

Roso Daras yang merupakan penulis sejumlah kisah humanis ayahanda Megawati ini menyebutkan, kebiasaan Soekarno merokok bersama para pemimpin dunia hanyalah sekadar “seremoni”.

Diketahui, State Express 555 menjadi rokok kesukaan Bung Karno. Rokok ini merupakan produksi lawas dari produsen Ardath Tobacco Company yang sudah tak lagi bisa ditemui di pasaran.

Harian Haluan mengutip dari komunitaskretek.or.id, rokok kegemaran Bung Karno ini merupakan produksi perusahaan rokok asal Inggris yang kini telah diambil alih oleh British American Tobacco.

Masih dari laman yang sama, Player’s juga menjadi merek rokok lain yang terlihat sering dinikmati oleh Bung Karno. Ada cerita menarik antara Bung Karno, Che Guevara, dan rokok Player’s ini. Ketika Che datang ke Indonesia, ia terkejut saat disodori rokok Player’s oleh Bung Karno. Che tahu bahwa rokok itu berasal dari Inggris yang merupakan negara imperialis.

“Betul. Kaum imperialis dan kapitalis itu harus dihisap jadi asap dan debu,” ujar Bung Karno menanggapi pernyataan Che dengan santainya.

Beberapa kali Presiden RI pertama ini terlihat merokok bersama tokoh penting lainnya, seperti Perdana Menteri Uni Soviet, Nikita Khrushchev dan Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehru.

Memang pada masa itu, belum ada larangan merokok di protokoler pertemuan internasional. Para delegasi terlihat bebas merokok dengan santainya.

Satu bungkus rokok State Express 555 ini berisi 50 batang rokok. Meski Bung Karno tidak begitu sering merokok, namun rokok ini cepat habis karena dirinya kerap membagikannya kepada para pengawal atau orang-orang yang berada di dekatnya.

Ternyata, rokok bisa menyatukan dan membuat Bung Karno akrab tak hanya dengan petinggi negara lain, tetapi juga pengawal dan orang-orang terdekatnya.***

Halaman:

Editor: Nova Anggraini

Tags

Terkini

X